Peta Harta Karun di Sumatera Selatan : Penemuan Tambang Emas Hitam Raksasa di 2 Desa Terpencil Banyuasin !

Kabupaten Banyuasin menyimpan cadangan emas hitam raksasa di Sumatera Selatan yang belum tergarap maksimal-Foto : Dokumen Palpos-

BACA JUGA:3 Kabupaten Menyimpan Kandungan Emas Terbesar di Sumatera Selatan : Berikut Lokasi dan Luas Areal Tambang !

Pada tahun 2023, jumlah penduduk provinsi ini mencapai 8.889.913 jiwa.

Pembangunan infrastruktur seperti Light Rail Transit (LRT), pelabuhan Tanjung Api-Api, dan fasilitas pendidikan merupakan bagian dari upaya untuk mendukung pertumbuhan Palembang.

Penemuan besar terbaru di Sumatera Selatan melibatkan dua desa kecil di Kabupaten Banyuasin yang ternyata menyimpan cadangan batu bara sebanyak 72 juta ton.

BACA JUGA:10 Kabupaten 'Sultan' Penghasil Minyak dan Gas Bumi Terbesar di Sumatera Selatan : Juaranya Bukan Prabumulih !

BACA JUGA:10 Kabupaten dan Kota dengan Tingkat Pengangguran Paling Banyak di Sumatera Selatan 2024 : Juaranya Siapa ?

Penemuan ini berasal dari survei dan penelitian mendalam yang dilakukan oleh tim ahli geologi dan penambangan.

Kabupaten Banyuasin, meskipun berada di bagian selatan Sumatera Selatan dan jarang dikaitkan dengan tambang batu bara, kini menjadi pusat perhatian.

Jika dibandingkan dengan Kalimantan yang terkenal sebagai produsen batu bara terbesar di Indonesia, Banyuasin belum banyak dikenal dalam konteks industri pertambangan.

Namun, dengan potensi sebesar ini, Kabupaten Banyuasin dapat menjadi pemain utama dalam industri batu bara nasional.

Desa pertama yang ditemukan memiliki cadangan batu bara adalah Tebing Abang, yang terletak di Kecamatan Rantau Bayur.

Desa ini memiliki luas sekitar 4.435,02 hektar dan populasi sebanyak 3.532 orang. Meskipun memiliki potensi tambang batu bara yang signifikan, Tebing Abang menghadapi berbagai tantangan infrastruktur.

Kondisi infrastruktur dan fasilitas publik di desa ini masih tergolong minim.

Sarana pendidikan dan kesehatan sangat terbatas; hanya ada satu Puskesmas yang tidak memiliki fasilitas rawat inap.

Keterbatasan ini berdampak pada kualitas hidup masyarakat yang tinggal di desa tersebut.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan