Update ! Kurs Rupiah 14 Agustus 2024 : Menguat 127 Poin Menjadi Rp15.706 per Dolar AS

v-Foto : Dokumen Palpos-

Selain itu, penguatan rupiah juga berdampak positif terhadap utang luar negeri Indonesia.

Dengan nilai tukar yang lebih kuat, beban pembayaran utang dalam mata uang asing menjadi lebih ringan, yang dapat membantu menjaga kesehatan fiskal negara.

Namun, pemerintah tetap harus waspada terhadap potensi fluktuasi nilai tukar yang bisa terjadi sewaktu-waktu, terutama jika kondisi global kembali tidak stabil.

Meski penguatan rupiah ini disambut baik oleh pasar, sejumlah analis mengingatkan bahwa volatilitas di pasar global masih cukup tinggi, sehingga pergerakan nilai tukar rupiah ke depan masih rentan terhadap perubahan situasi eksternal.

Ketidakpastian terkait kebijakan The Fed dan perkembangan geopolitik global masih menjadi faktor utama yang harus diperhatikan.

Dalam jangka pendek, rupiah diperkirakan akan terus berada dalam tren menguat jika faktor-faktor pendukung, seperti stabilitas harga komoditas global dan kebijakan moneter yang akomodatif, tetap terjaga.

Namun, Bank Indonesia diperkirakan akan tetap menjaga kebijakan yang berhati-hati dan siap melakukan intervensi jika diperlukan untuk menjaga stabilitas rupiah.

Sementara itu, pemerintah diharapkan terus memperkuat fundamental ekonomi domestik, termasuk dengan mendorong investasi, memperbaiki infrastruktur, dan meningkatkan daya saing industri dalam negeri.

Dengan fundamental yang kuat, rupiah diharapkan dapat lebih tahan terhadap gejolak eksternal dan tetap berada dalam kisaran yang stabil.

Reaksi positif dari penguatan rupiah ini terlihat dari pasar saham yang juga mencatat kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG).

Investor asing yang kembali masuk ke pasar saham Indonesia turut memberikan sentimen positif.

Selain itu, sektor perbankan yang memiliki eksposur besar terhadap valuta asing juga diuntungkan dengan penguatan rupiah ini.

Namun, beberapa pelaku industri yang berorientasi ekspor menyatakan kekhawatiran mereka terhadap dampak negatif dari rupiah yang terlalu kuat.

Mereka khawatir daya saing produk Indonesia di pasar internasional bisa terganggu, sehingga perlu ada kebijakan yang mendukung sektor ekspor agar tetap kompetitif.

Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Rabu pagi sebesar 127 poin menjadi Rp15.706 per dolar AS menunjukkan sentimen positif baik dari faktor eksternal maupun kebijakan moneter yang dilakukan oleh Bank Indonesia.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan