Rizki Juniansyah : Hercules Baru Indonesia Si Pencetak Sejarah !

Rizki Juniansyah Hercules baru Indonesia yang mencetak sejarah di Olimpiade Paris 2024-Foto : ANTARA -

Wichuma akhirnya mendapatkan medali perak dengan total angkatan 346 kg, sedangkan medali perunggu menjadi milik Bozhidar Dimitrov Andreev dari Bulgaria setelah membuat total angkatan 344 kg.

Tanda-tanda Rizki akan sukses dalam Olimpiade Paris 2024 sudah terlihat lama sejak dia memenangkan medali emas Piala Dunia 2024 di Phuket, Thailand, dan medali perak 73kg dalam Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2022 di Bogota, Kolombia.

Dia juga merebut medali emas kelas yang sama dalam Islamic Solidarity Games 2021 di Konya, Turki.

Sebelum itu dia mendapatkan medali emas dari Kejuaraan Dunia Angkat Besi Junior 2021 di Tashkent, Uzbekistan, dan setahun kemudian di Heraklion, Yunani.

Dengan bekal-bekal menyeramkan sebelum menjajal arena angkat besi Olimpiade 2024 di South Paris Arena 6, tak heran Rizki menjadi momok bagi lawan-lawannya.

Rupanya, perkataan Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari bahwa Rizki disegani oleh lawan-lawannya, ada benarnya.

Menurut Oktohari, Rizki sudah lama menjadi buah bibir angkat besi dan sangat ditakuti oleh lawan-lawannya karena menjadi pemegang rekor dunia 73kg putra dengan total angkatan 365 kg pada Piala Dunia 2024 di Phuket, Thailand.

Rizki juga disebut oleh Ketua Umum PB PABSI Rosan Roeslani sebagai atlet yang sangat bersemangat.

PB PABSI sendiri memperhatikan baik-baik perkembangan dan potensi atlet-atletnya, termasuk Rizki.

Rizky, Eko Yuli Irawan dan Nurul Akmal pun dikandangkan dulu selama tiga pekan sebelum Olimpiade Paris untuk menjalani pemusatan latihan di Montpellier yang jauh dari kota Paris.

Tak hanya faktor teknis yang ditekankan kepada ketiga lifter pembawa misi besar di Paris, karena PB PABSI juga memperhatikan betul faktor-faktor pendukung seperti gizi dan psikologi atletnya agar tampil maksimal di gelanggang kompetisi.

Menurut Rosan yang mantan duta besar Indonesia untuk AS dan mantan ketua Kadin, dalam Olimpiade faktor mental menjadi sangat penting, khususnya untuk Rizki yang masih belia.

Ternyata, strategi serta jerih payah itu dan pastinya yang utama usaha besar Rizki sendiri, berbuah manis dengan medali emas kedua Indonesia pada Olimpiade Paris 2024, yang direbut pada hari yang sama dengan atlet panjat tebing Veddriq Leonardo meraih emas dari nomor speed putra.

Yang sangat menarik di balik sukses Rizki adalah prospek cerah yang dia tawarkan kepada Indonesia pada Olimpiade-Olimpiade berikutnya.

Dia melakukan debut Olimpiade dalam usia 21 tahun, atau tiga tahun lebih lambat dari pada Eko Yuli Irawan yang melakukan debut Olimpiade dalam usia 19 tahun pada 2008.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan