Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Semester Kedua 2024 : Analisis dan Proyeksi !

Pengunjung menaiki eskalator di pusat perbelanjaan The Kings Shopping Centre, Bandung, Jawa Barat, Selasa (6/8/2024)-FOTO : ANTARA-

KORANPALPOS.COM - Chief Economist PermataBank, Josua Pardede, memberikan pandangan terkait potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester kedua tahun 2024.

Menurut Josua, faktor high base effect yang sebelumnya signifikan pada paruh pertama tahun ini tidak akan begitu terasa pada paruh kedua.

Hal ini dipengaruhi oleh berkurangnya stimulus dari faktor-faktor musiman dan pemilihan umum (Pemilu) yang mendominasi semester pertama.

BACA JUGA:Bank Mega Syariah Bidik Pembiayaan Rumah Tumbuh 15-20 Persen pada 2024

BACA JUGA:Pertamina Dinilai Perlu Naikkan Harga Pertamax: Analisis dan Implikasi Ekonomi !

Pada semester pertama 2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia didorong oleh beberapa faktor utama.

Pemilu, termasuk pemilihan legislatif dan presiden, memberikan kontribusi besar melalui peningkatan aktivitas ekonomi, baik dari sisi konsumsi maupun investasi.

Selain itu, adanya Lebaran dan tradisi mudik, serta hari raya keagamaan lainnya, turut memberikan dorongan signifikan terhadap perekonomian melalui peningkatan konsumsi rumah tangga.

BACA JUGA:Volume Transaksi Lewat BSI Agen Tembus Rp31 Triliun hingga Juli 2024

BACA JUGA:Bank Mandiri Catat Lonjakan Volume Transaksi Valuta Asing hingga 196,5 Persen pada Kuartal II 2024

Josua menegaskan bahwa dampak-dampak ini memberikan dorongan sementara yang cukup besar, sehingga menciptakan basis yang tinggi untuk perbandingan di semester kedua.

Hal ini membuat pertumbuhan pada paruh kedua tahun ini kemungkinan tidak akan sekuat di paruh pertama.

Menurut proyeksi Permata Institute for Economic Research (PIER), pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan melambat pada kuartal ketiga dan keempat 2024.

BACA JUGA:Selamat! Anda Terpilih Sebagai Pemenang Saldo DANA Gratis Rp339 Ribu, Auto Berkipas Duit

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan