11 Adab Hutang Piutang dalam Islam : Panduan Berharga untuk Kehidupan Sehari-hari

Ilustrasi-Foto : Pinterest @Daw.Ds-

Ini termasuk tidak meminta bunga atau tambahan lain di luar kesepakatan awal.

Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda, "Setiap pinjaman yang mendatangkan keuntungan adalah riba." (HR. Bukhari dan Muslim).

Oleh karena itu, bunga dalam hutang piutang dilarang dalam Islam.

BACA JUGA:7 Doa Mujarab Pembuka Pintu Rezeki , Cara Ampuh Menghindari Kemiskinan !

BACA JUGA:Wajib Tau ! Ini 10 Tips Sopan dan Beretika Saat Travelling ke Luar Negeri

5. Menjaga Akhlak dalam Penagihan

Dalam proses penagihan utang, penting untuk menjaga akhlak dan tidak menekan atau menyakiti pihak yang berutang.

Rasulullah SAW mengajarkan, "Barangsiapa yang meringankan beban seseorang yang berutang, maka Allah akan meringankan beban baginya di dunia dan akhirat." (HR. Bukhari dan Muslim).

Penagihan harus dilakukan dengan cara yang sopan dan penuh pengertian.

6. Memberikan Tempoh Jika Diperlukan

Jika pihak yang berutang mengalami kesulitan dalam membayar utangnya, pemberi utang dianjurkan untuk memberikan tempoh atau tenggang waktu tambahan.

Ini sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW yang mengatakan, "Jika salah seorang di antara kamu memberikan pinjaman kepada seseorang dan ia mampu untuk memberinya waktu, maka ia harus memberikannya." (HR. Bukhari dan Muslim).

7. Tidak Memaksa Jika Tidak Mampu

Apabila seseorang tidak mampu membayar utang, tidak sepatutnya untuk memaksanya.

Islam menganjurkan agar kita bersikap bijaksana dan penuh pengertian terhadap situasi orang lain.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan