Airlangga Sebut Kekeringan dan Fluktuasi Harga Komoditas Tantangan Sumsel ke Depan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat memimpin Leader’s Offsite Meeting (LOM) Kemenko Perekonomian di Kota Palembang, Sabtu (19/7/2024) -FOTO : ANTARA-
BACA JUGA:Dokumen HPS Bocor, K-MAKI Sumsel : Ini Perbuatan Melawan Hukum !
Pertama, memperkuat produksi pangan melalui optimalisasi infrastruktur pengairan.
Infrastruktur pengairan yang baik dapat membantu mengatasi masalah kekeringan dan memastikan pasokan air yang cukup untuk pertanian.
Kedua, pemanfaatan Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk mendukung petani dan pelaku usaha kecil.
BACA JUGA:Proyek Raksasa Tol Kapal Betung Ditarget Rampung 2024
BACA JUGA:Sumsel Terima Apresiasi Proyek Strategis Nasional
KUR dapat membantu petani mengakses modal dengan bunga rendah sehingga mereka dapat meningkatkan produksi dan kualitas hasil pertanian.
Ketiga, penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk menunjang konektivitas.
Peningkatan infrastruktur transportasi dan logistik akan mempermudah distribusi hasil pertanian dan komoditas lainnya, sehingga dapat mengurangi biaya dan meningkatkan daya saing produk Sumsel.
“Saya berharap berbagai kebutuhan fiskal juga bisa dilakukan dengan cara-cara yang lebih inovatif termasuk kerja sama dengan perbankan, lembaga keuangan, maupun lembaga pembiayaan Pemerintah seperti PT SMI,” ujar Airlangga.
Dalam rapat tersebut, Airlangga juga memberikan arahan terkait kondisi terkini perekonomian nasional dan global kepada seluruh jajaran pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.
Sebagai kontributor ekonomi terbesar ke-3 di Pulau Sumatera, kinerja pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan kuartal I-2024 mengalami pertumbuhan solid pada kisaran 5,6 persen secara tahunan (yoy) dan inflasi yang terkendali pada angka 2,48 persen (yoy) per Juni 2024.
Sejumlah indikator sosial Provinsi Sumatera Selatan juga menunjukkan perbaikan mulai dari tingkat ketimpangan per Maret 2024 sebesar 0,33 persen dan tingkat pengangguran terbuka per Februari 2024 sebesar 3,97 persen.
Kendati demikian, menurut Airlangga, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan perlu untuk dapat mengatasi tingkat kemiskinan yang masih berada di atas angka nasional.
Meskipun pertumbuhan ekonomi solid dan inflasi terkendali, masih ada tantangan sosial yang perlu diatasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.