Waspada ! HIV di Kota Palembang Meningkat Drastis

--

PALEMBANG - Jumlah penderita HIV di Kota Palembang dalam kurun waktu satu tahun terakhir mengalami peningkatan.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Palembang, jumlah penderita HIV tahun ini hingga September 2023 mencapai 283 kasus.

Ini meningkat dibandingkan tahun 2022 yang hanya 259 kasus. Kadinkes Kota Palembang, dr Fenty Aprina melalui Kabid P2P Dinkes Kota Palembang, Yudi Setiawan mengatakan, ada banyak faktor peningkatan HIV ini. 

"Salah satunya adalah saat ini mulai gencar lagi dilakukan pendataan setelah sebelumnya terhenti akibat pandemi," kata Yudi.Dari data yang ada, sambung dia, paling tinggi HIV ini diderita dari kategori Lelaki Suka Lelaki (LSL) atau gay dengan 195 kasus."Kemudian pasien TB 6 kasus. Lalu,pasien IMS dari 1 kasus ibu hamil 2 kasus.

Dari segi umur, sambung Yudi, banyak dari usia produktif antara 25 tahun sampai 49 tahun dengan 234 orang. "Kalau dari sisi pekerjaan banyak dari pegawai swasta.kemudian mahasiswa dan wiraswasta," jelasnya.

Yudi menambahkan, pihaknya saat ini terus melakukan sosialisasi dan mengimbau warga Palembang untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat menjadi jalur penularan HIV.

Sementara seiring meningkatnya kasus HIV ini, timbul kekhawatiran di kalangan warga Palembang namun begitu, warga berharap agar pemerintah mengambil langkah-langkah tegas dalam upaya pencegahan.

Sejumlah warga menyuarakan kekhawatiran mereka terhadap dampak sosial dan kesehatan dari peningkatan drastis kasus HIV dalam setahun terakhir. 

"Kami merasa cemas dengan situasi ini. Pemerintah perlu bertindak cepat dan efektif untuk mencegah penyebaran lebih lanjut," ujar Ade, warga Kemuning Kota Palembang, Jumat (24/11).

Dengan kondisi itu, menurut  Ade, perlu banyak program edukasi tentang HIV, khususnya terkait perilaku pencegahan.

"Pemerintah dalam hal ini, agar dapat mengintensifkan upaya sosialisasi agar kesadaran masyarakat meningkat," harap pria yang masih duduk di bangku perguruan tinggi ini.

Sedangkan Eli, warga Kota Palembang lainnya menekankan pentingnya peningkatan akses terhadap layanan kesehatan, khususnya tes HIV dan konseling yang mudah diakses. 

"Warga  butuh fasilitas kesehatan yang ramah dan mudah dijangkau untuk tes HIV. Hal ini penting untuk mencegah penularan lebih lanjut," ujarnya.

Selain itu Eli juga menyoroti peran tokoh agama dan masyarakat dalam memberikan dukungan moral dan edukasi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan