“Apapun sanksinya akan kita hadapi, karena perbedaan pandangan adalah hal yang biasa dalam politik. Yang terpenting adalah kita memiliki visi dan misi yang jelas serta semangat untuk menang,” tuturnya dengan tegas.
BACA JUGA:Realisasi Penerimaan PKB dan BBN-KB Samsat Prabumulih Capai Rp 34 Miliar
BACA JUGA:Pendidikan Anak Usia Dini Sangat Penting
Aden juga menyoroti bahwa dukungan yang ia berikan bukanlah semata-mata untuk membangun kota, tetapi juga mengenai apa yang konkret akan dilakukan oleh calon yang didukungnya.
“Bukan hanya sekedar ngebangun-ngebangun, tapi apa yang mau dibangun dan apa yang mau diperbuat itu yang penting,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua DPC Hanura Prabumulih, Hartono Hamid SH, menganggap perbedaan dukungan yang ditunjukkan oleh Aden Tamrin sebagai hak pribadi.
Namun, ia juga menegaskan bahwa sikap yang diambil oleh Aden tidak sejalan dengan keputusan partai.
“Perbedaan dukungan adalah hak bagi Aden Tamrin. Namun, dalam konteks kepartaian, tindakan tersebut sama saja dengan tidak patuh kepada partai. Ini sudah disampaikan ke Ketua DPD Hanura dan tinggal menunggu keputusan yang akan diambil. Kasus ini sedang dimonitor dan dievaluasi oleh Ketua DPD Hanura provinsi,” jelas Hartono Hamid. ***