“Dengan beroperasinya SUTET 275 kV ini, sistem kelistrikan di Provinsi Sumatera Selatan dan Lampung akan semakin andal dan mampu memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Ketersediaan pasokan listrik yang cukup ini tentu akan mendorong munculnya industri dan bisnis serta membuat masyarakat lebih produktif, sehingga harapannya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ucap Wiluyo.
Sumatera Selatan merupakan Provinsi yang dilabelkan sebagai lumbung energi di Pulau Sumatera. Kedepan akan banyak dibangun pembangkit-pembangkit listrik dan juga transmisi dan GI yang nantinya akan melistriki seluruh Sumatera. Beroperasinya pembangkit listrik terbesar di Pulau Sumatera yaitu PLTU Sumsel 8 berkapasitas 1200 MW, 2 x 600 MW, beroperasinya PLTU Sumsel 1 di Muara Enim dan PLTU Sumbagsel 1 di Baturaja pada tahun 2025 mendatang, akan semakin memperkuat sistem kelistrikan yang ada si Pulau Sumatera.
‘’Potensi energi listrik yang besar ini harus dihubungkan kedalam 1 sistem interkoneksi melalui Transmisi dan Gardu Induk yang ada sehingga listrik tersebut dapat dimanfaatkan untuk mendukung keandalan sistem kelistrikan mulai dari Provinsi Aceh hingga ke Provinsi Lampung,’’ terang Wiluyo
Wiluyo menegaskan komitmen PLN untuk terus berupaya bergerak cepat mendorong pembangunan Tol Listrik Sumatera yang merupakan proyek strategis nasional. ‘’Pembangunan Infrastruktur ini menjadi bukti PLN bersama Pemerintah terus berupaya memberikan suplai listrik yang andal dan cukup untuk seluruh masyarakat, khususnya di Pulau Sumatera,’’ imbuh Wiluyo
BACA JUGA:Festival Sriwijaya 2024 Resmi Dibuka : Sumsel Jadi Bagian Penguat Sektor Pariwisata Indonesia
BACA JUGA:Wajibkan Personel Lebih Dekat dengan Warga
GM PLN Unit Induk Pembangunan Sumatera bagian Selatan (UIP SBS), Wahidin menyampaikan, dalam upaya penyediaan energi listrik PLN terus berkomitmen menghadirkan layanan kelistrikan yang andal dan berkualitas kepada masyarakat.
"PLN UIP Sumbagsel telah melakukan penyalaan pertama/energize objek vital SUTET 275 kV Muara Enim – Gumawang pada hari Senin, tanggal 7 Mei 2024 dan telah ber SLO (Sertipikat Laik Operasi) pada tanggal 21 Mei 2024,’’ buka Wahidin.
Dalam laporannya, Wahidin mengungkapkan, beroperasinya SUTET ini akan menopang sub-sistem Sumbagsel yang saat ini memiliki beban puncak 2.512 Mega Watt (MW) dan memperkuat pasokan listrik di Provinsi Sumatra Selatan dan menaikkan pertumbuhan ekonomi.
Dirinya menjelaskan bahwa proses penyelesaian jalur transmisi SUTET 275 kV Muara Enim – Gumawang sangatlah menantang. Melintasi 3 Kabupaten, Muara Enim, OKU dan OKU Timur, melintasi 9 Kecamatan dan 37 Desa. SUTET ini terdiri atas 325 tower dengan panjang jalur transmisi 117,1 kilo meter, yang melewati daerah berkontur ekstrim perbukitan, rawa, perkebunan dan persawahan dengan akses yang sulit dalam penyelesaian pekerjaan sipil pondasi, pemasangan tower dan penarikan kabel.
Wahidin memaparkan, pencapaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) saat ini telah mencapai 90,92 persen. Ini merupakan bukti komitmen bahwa proyek ini berkontribusi dalam mendorong industri lokal untuk peningkatan pemanfaatan produk dalam negeri.
BACA JUGA:Pelayanan di Dua Kantor Mulai Berjalan
‘’Syukur alhamdulilah seluruh proses pembangunan ini kami laksanakan dengan penerapan prinsip Keselamatan, Kesehatan Kerja (K3) dan Lingkungan secara konsisten sehingga tercapai Zero Accident,’’ lanjutnya
"Diharapkan dengan beroperasinya SUTET dan GITET ini akan menambah kapasitas dan keandalan pasokan listrik pada GITET 275 kV Gumawang sebesar 3 x 250 MVA, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri, sehingga dapat memacu pertumbuhan perekonomian,’’ pungkas Wahidin
Dalam kesempatan ini, turut dilaksanakan doa bersama dan pemberian santunan kepada anak yatim dhuafa Panti Asuhan Al-Furqon, Pondok Pesantren Al Falah serta anak Yatim dilingkungan sekitar GITET Gumawang dengan total penerima sebanyak 25 orang anak yatim dhuafa yang disalurkan melalui Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN UIP Sumbagsel. (nik/adv)