BISNIS, KORANPALPOS.COM - Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada bulan Mei 2024 mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya.
Data yang dirilis menunjukkan bahwa posisi M2 pada Mei 2024 mencapai Rp8.965,9 triliun, menandai pertumbuhan sebesar 7,6 persen year on year (yoy).
Angka ini mengungguli pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang mencatatkan 6,9 persen (yoy).
BACA JUGA:IHSG Jumat 21 Juni 2024 : Naik Sebesar 19,16 Poin Atau 0,28 Persen ke Level 6.838,47
BACA JUGA:Nilai Tukar Rupiah Jumat 21 Juni 2024 : Turun 41 Poin Menjadi Rp16.471 per Dolar AS
Erwin Haryono, Kepala Departemen Komunikasi BI, mengungkapkan bahwa perkembangan ini terutama didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 6,3 persen (yoy) dan uang kuasi sebesar 8,8 persen (yoy).
"Perkembangan M2 pada Mei 2024 juga dipengaruhi oleh penyaluran kredit yang mengalami pertumbuhan serta aktiva luar negeri bersih," ujar Erwin dalam konferensi pers di Jakarta pada Jumat.
Pertumbuhan penyaluran kredit pada Mei 2024 mencatatkan kenaikan sebesar 11,4 persen (yoy), turun sedikit dari angka 12,3 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.
BACA JUGA:Harga Emas Antam Jumat 21 Juni 2024 : Meroket Rp16.000 Menjadi Rp1,371 Juta per Gram !
BACA JUGA:Cara Gampang Mendapatkan Saldo DANA Gratis Hari Ini : Ikuti 3 Langkah Berikut !
Sementara itu, aktiva luar negeri bersih menunjukkan pertumbuhan sebesar 0,6 persen (yoy) pada Mei 2024, menunjukkan perbaikan dari kontraksi 1,1 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.
Namun, Erwin juga mengingatkan bahwa tagihan bersih kepada pemerintah pusat tetap menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, meskipun melambat sedikit dari bulan sebelumnya.
"Tagihan bersih kepada pemerintah pusat tumbuh sebesar 22,7 persen (yoy) pada Mei 2024, turun dari angka 25,8 persen (yoy) pada April 2024," tambahnya.
BACA JUGA: Cara Mendapatkan Saldo DANA Gratis Tanpa Aplikasi Tambahan : Ikuti Langkah-langkah Berikut !
BACA JUGA:Harga Emas Antam Rabu 19 Juni 2024 : Naik Signifikan Rp7.000 Jadi Rp1,349 Juta per Gram !