Dianjurkan untuk tidak mengasah pisau di depan hewan yang akan disembelih, serta melakukan proses penyembelihan dengan cepat agar hewan tidak merasakan sakit yang berkepanjangan.
Hewan kurban juga sebaiknya dibaringkan menghadap kiblat dengan posisi miring ke sisi kiri, karena posisi organ tubuh kebanyakan berada di sisi kiri, sehingga ini memberikan kenyamanan lebih bagi hewan tersebut.
Dari sudut pandang ilmiah, perlakuan baik terhadap hewan kurban juga memiliki dampak yang signifikan terhadap kualitas daging dan kesehatan hewan.
BACA JUGA:8 Jenis Kambing Terbaik yang Cocok untuk Kurban, Segini Harganya !
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Institute of Food Technologists (IFT) menunjukkan bahwa stres lingkungan, stres nutrisi, dan stres penanganan sebelum serta saat penyembelihan dapat mempengaruhi kualitas daging yang dihasilkan.
Faktor-faktor ini termasuk suhu lingkungan yang tinggi, kondisi kandang yang panas, serta proses transportasi yang terlalu lama sebelum pemotongan, semuanya berkontribusi pada tingkat stres hewan kurban.
Temple Grandin, seorang ahli dalam kesejahteraan hewan, menjelaskan bahwa tingkat stres pada hewan akan meningkatkan tingkat keasaman (pH) dalam daging.
Stres yang berlangsung dalam jangka waktu lama akan mengakibatkan penurunan simpanan glikogen dalam tubuh hewan, yang kemudian meningkatkan pH daging.
Hal ini menyebabkan daging kurban memiliki warna yang lebih gelap dan tekstur yang lebih keras jika dibandingkan dengan daging yang diproduksi dari hewan yang tidak mengalami stres yang berlebihan.
Dr. drh. Hadri Latif, MSi, dari Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University, menegaskan bahwa penerapan prinsip kesejahteraan hewan (animal welfare) dimulai sejak hewan itu didatangkan, perlakuan di tempat penjualan, hingga proses pemotongan.
Prinsip ini mencakup lima kebebasan dasar hewan, yaitu bebas dari rasa lapar dan haus, bebas dari rasa sakit, terluka, dan penyakit, bebas dari ketidaknyamanan, bebas untuk mengekspresikan perilaku alamiahnya, serta bebas dari rasa takut dan cekaman.
Penerapan prinsip ini tidak hanya menjamin kesejahteraan hewan secara moral, tetapi juga berkontribusi pada kualitas daging yang dihasilkan.
Studi ilmiah menunjukkan bahwa pemotongan hewan kurban dengan memperhatikan prinsip kesejahteraan hewan dapat menghasilkan daging yang lebih lembut dan memiliki kualitas yang lebih baik secara umum.
Perlakuan ihsan terhadap hewan kurban juga memiliki dampak positif pada kesehatan lingkungan sekitar. Dr. drh. Supratikno, pakar penyembelihan halal dari IPB University, memberikan beberapa tips bagi pekurban yang akan melakukan penyembelihan hewan kurban secara mandiri.
Dia menyarankan agar hewan kurban dipuasakan selama 12 jam sebelum disembelih, namun tetap diberi minum untuk menjaga agar isi perut tidak berlebihan.