"Bagi sekolah yang terdampak banjir, mulai Senin 13 Mei 2024, pembelajaran akan dilakukan secara daring," ungkap Sayadi Sabtu, 11 Mei 2024.
Selain itu, Sayadi menambahkan bahwa ujian akhir bagi murid kelas 6 SD akan ditunda pelaksanaannya sampai kondisi dan situasi membaik dan kembali normal.
Menurut data yang dihimpun, sedikitnya ada 495 rumah warga yang terendam banjir di empat desa di Kecamatan Muara Kuang. Rumah-rumah tersebut masing-masing dihuni oleh satu Kepala Keluarga (KK).
BACA JUGA:Terima 7 Laporan Masyarakat Terkait Anggota Parpol Lolos PPS : Ini Tindakan Bawaslu Ogan Ilir !
BACA JUGA:Anggota Parpol Lolos PPS : Ketua KPU Ogan Ilir Engan Komentar !
Wakil Bupati Ogan Ilir, Ardani, bersama sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) telah meninjau langsung desa-desa terdampak pada Jumat sore, 10 Mei 2024.
Kedatangan Wabup Ardani ke lokasi tidak hanya untuk meninjau kondisi warga yang terdampak banjir, tetapi juga untuk menyerahkan bantuan berupa sembako dan selimut dari Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir.
"Kami ingin memastikan bahwa pasokan makanan untuk warga terdampak banjir tidak terganggu," tegas Ardani.
Dia juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati, bersabar, menjaga kesehatan, dan bagi keluarga yang tidak terdampak banjir agar dapat membantu menampung keluarga yang terkena musibah.
Banjir di Kecamatan Muara Kuang ini adalah banjir kiriman dari Sungai Ogan di OKU, yang kemudian meluap dan menyebabkan banjir di kabupaten tetangga, Ogan Ilir.
Ketinggian air banjir di Kecamatan Muara Kuang saat ini berkisar antara 30 centimeter hingga 120 centimeter.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Ilir, Edi Rahmat, menjelaskan bahwa ada 495 rumah yang terendam banjir di wilayah tersebut.
"Ada 495 rumah yang terendam, masing-masing dihuni oleh satu Kepala Keluarga (KK)," terang Edi.
Menurut Edi, banjir ini disebabkan oleh meluapnya Sungai Ogan akibat kiriman air dari Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU).***