Operasi pasar murah dan gerakan pangan murah merupakan strategi jangka pendek yang diambil oleh Pemerintah Kota Prabumulih untuk mengendalikan harga bahan pokok.
Dengan menyediakan bahan pokok dengan harga terjangkau, diharapkan masyarakat tidak merasa terbebani dengan lonjakan harga yang sering terjadi menjelang hari raya besar.
Tidak hanya mengandalkan operasi pasar murah dan gerakan pangan murah, Elman juga menyebutkan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai langkah antisipatif lainnya.
Salah satu langkah penting yang dilakukan adalah pemantauan harga secara rutin di pasar-pasar tradisional dan modern.
"Kami terus memantau harga-harga di pasar dan bekerja sama dengan distributor serta pedagang untuk menjaga kestabilan harga. Selain itu, kami juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya membeli bahan pokok secara bijak dan tidak melakukan penimbunan," jelasnya.
Pj Walikota Prabumulih juga menekankan pentingnya keberlanjutan dari langkah-langkah yang telah diambil.
Menurutnya, memastikan ketersediaan bahan pokok dan stabilitas harga tidak hanya penting menjelang hari besar seperti Idul Adha, tetapi juga dalam jangka panjang untuk menjaga kesejahteraan masyarakat.
Terpisah, di Pasar Inderalaya diperkirakan akan merangkak.
Dimana saat ini, harga daging ayam berada di angka Rp 34 ribu hingga Rp 35 ribu per kilogram, harga tersebut naik dari sebelumnya yang hanya Rp 32 ribu per kilogram.
Tidak hanya daging ayam, bagian lain seperti ceker ayam juga mengalami kenaikan harga dari Rp 18 ribu menjadi Rp 20 ribu per kilogram.
Namun, harga ceker campur kepala ayam masih stabil di angka Rp 12 ribu per kilogram, sementara hati ayam dijual dengan harga Rp 5 ribu untuk tiga buah.
Eva Mira, salah seorang pedagang ayam di Pasar Indralaya, mengonfirmasi adanya kenaikan harga ini.
"Untuk ceker campur kepala ayam masih stabil harganya Rp 12 ribu per kilo. Hati ayam Rp 5 ribu dapat tiga," jelas Eva. Kamis, 13 Juni 2024.
Menurutnya, kenaikan ini disebabkan oleh harga dari peternak yang juga meningkat, meskipun pasokan daging ayam sebenarnya cukup.
Eva menambahkan bahwa kenaikan harga ini membuat sebagian warga mengurangi pembelian daging ayam dan lebih memilih ceker.
"Orang sekarang kalau mau masak sop, beli ceker. Daging ayam mulai berkurang," ungkapnya.