Pemerintah Indonesia menyiapkan program dan pelayanan bagi lansia di bawah pengelolaan sejumlah instansi terkait, antara lain Kemenko PMK, Kementerian Sosial, BKKBN, dengan fokus pada upaya memberikan pelayanan kesehatan dan kesejahteraan di masa tua mereka.
Pemerintah menginginkan agar lansia melewati masa penuaan yang sehat dan bahagia, dengan merancang program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) untuk mewujudkan lansia sejahtera, bermartabat, dan bahagia sejak dini. Upaya itu, antara lain dengan membuat program jaminan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan NonTunai (BPNT), jaminan pensiun, dan jaminan kesehatan.
Selain itu, pemerintah mengaktifkan balai-balai sosial dan kesehatan yang bisa memenuhi kebutuhan lansia, sementara Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyelenggarakan Sekolah Lanjut Usia untuk membangun persepsi mengenai belajar sepanjang hayat bagi para warga senior di Indonesia.
Saat ini kurang lebih ada 400 Sekolah Lansia yang tersebar di seluruh Indonesia. Di tahun 2024, BKKBN menargetkan setiap kota/kabupaten ada satu Sekolah Lansia, sehingga akan berdiri kurang lebih sebanyak 350 Sekolah Lansia yang baru.
Sekolah Lansia merupakan model pendidikan nonformal yang menerapkan kurikulum terpadu, dengan memanfaatkan latihan, permainan, dan senam untuk memberikan pengetahuan kepada peserta bagaimana menjaga kemandirian dan mencegah penyakit degeneratif.
Kepedulian terhadap warga senior telah dirintis pihak swasta dengan membuka lowongan kerja bagi lansia sebagai tenaga kerja di restoran dan kafe yang menjadi jaringan usaha kelompok restoran dan kafe tersebut.
Para karyawan lansia yang diterima akan bekerja selama lima hari dalam sepekan sebagai server.
Seorang server bertugas menerima pesanan dari pelanggan dan menyajikan hidangan dengan keramahan dan senyuman.
Terkait jam kerja para karyawan lansia hanya empat jam, dengan satu jam istirahat. Selain jadwal kerja yang fleksibel, karyawan lansia juga akan mendapatkan beberapa manfaat lainnya, seperti gaji bulanan dan akses ke layanan katering karyawan.
Terobosan dengan membuka lapangan kerja bagi warga berusia di atas 60 tahun itu sempat meramaikan dunia maya dan mendapat tanggapan positif dari masyarakat, dengan harapan langkah tersebut dapat diikuti perusahaan-perusahaan lain di Indonesia.
Menjadi tua itu pasti, namun seseorang dapat membingkai ulang istilah senior sebagai hal yang baik apabila dirinya dapat memosisikan penuaan dan senioritas dalam sudut pandang lebih positif, yakni tetap kreatif dan produktif di usia senior. ***