Selain itu, di kawasan ini juga terdapat sumber air panas alami yang sering dikunjungi wisatawan untuk berendam dan merasakan sensasi relaksasi yang menyegarkan.
Mengutip buku "Hikayat 45 Danau Indonesia", asal-usul Danau Ranau dikisahkan berasal dari sebuah pohon ara yang mengeluarkan air hingga akhirnya membentuk sebuah danau.
Pohon ara, yang juga dikenal dengan nama tin atau maghdud, adalah tumbuhan yang berasal dari kawasan Asia Barat dan kini telah menyebar ke berbagai belahan dunia.
BACA JUGA:Sejarah dan Legenda Desa Sungai Angit Musi Banyuasin : Desa Kaya Raya di Sumatera Selatan !
Pohon ini sering disebut dalam kitab suci agama-agama Samawi.
Kembali ke mitos asal-usul Danau Ranau, konon pada zaman dahulu, penduduk yang bermukim di wilayah Ogan, Krui, Komering, Muaradua, dan Libahhaji harus menebang pohon ara jika ingin mendapatkan air.
Mereka percaya bahwa air akan keluar dari pohon tersebut setelah ditebang.
Suatu ketika, penduduk di wilayah tersebut bersepakat untuk menebang sebuah pohon ara besar guna memperoleh air yang mereka butuhkan.
Mereka mengelilingi pohon ara tersebut sambil membawa suguhan dan persembahan.
Setelah beberapa lama menebang dengan dibantu oleh burung-burung yang bersarang di puncak pohon, akhirnya pohon tersebut tumbang.
Dari lubang bekas tebangan pohon itu, keluarlah air dengan semburan yang sangat deras.
Air yang keluar terus mengalir tanpa henti, membanjiri area di sekitarnya dan membentuk sebuah danau besar.
Genangan air ini semakin lama semakin meluas hingga akhirnya menjadi Danau Ranau yang kita kenal saat ini.
Penduduk setempat kemudian menamai danau tersebut sebagai Danau Ranau, karena di sekelilingnya banyak terdapat semak-semak yang disebut "ranau" dalam bahasa setempat.
Mitos tentang asal-usul Danau Ranau tidak hanya sekedar cerita, tetapi juga mencerminkan kepercayaan dan budaya masyarakat setempat.