Utusan-utusan ini selalu membawa barang-barang berharga sebagai hadiah.
Namun, setiap kali Dayang Torek tetap menolak lamaran Pangeran.
Melihat gelagat ini, Gindo Ulak Lebar mulai waspada.
Ia menyadari bahwa Pangeran adalah orang yang berpengaruh dan tidak menutup kemungkinan bisa terjadi hal yang tidak diinginkan di Ulak Lebar.
Akhirnya, Gindo bersama warga desanya menanami sekeliling kampung dengan bambu yang sangat rapat sebagai benteng pertahanan.
Namun, sebelum pekerjaan mereka selesai, sebuah malapetaka terjadi. Dayang Torek diculik oleh orang suruhan Pangeran.
Semua penduduk geger dan mencari Dayang Torek ke mana-mana, namun usaha mereka sia-sia.
Akhirnya, diketahui bahwa Dayang Torek telah dibawa ke Palembang.
Gindo Ulak Lebar memutuskan pergi ke Palembang untuk menemui Pangeran.
Ia meminta dengan sangat agar Pangeran mengembalikan putrinya.
Dengan perasaan sedih, Gindo pulang ke Ulak Lebar.
Bagaimanapun, cara Pangeran menculik anaknya bukanlah tindakan terpuji.
Setelah mengetahui ini, adik Dayang Torek yang bernama Nyongang memutuskan untuk menyusul ke Palembang.
Ternyata, Dayang Torek telah mempunyai seorang putra.
Darah muda Nyongang bangkit.
Ia tidak terima adiknya diperlakukan seperti itu.