4. Komunikasi dan Koordinasi: Meningkatkan komunikasi dan koordinasi antara PVMBG, pemerintah daerah, dan instansi terkait lainnya untuk memastikan respons yang cepat dan efektif jika terjadi peningkatan aktivitas vulkanik.
Erupsi Gunung Dempo memiliki potensi dampak yang signifikan terhadap lingkungan dan masyarakat sekitarnya.
Dampak tersebut antara lain:
1. Lontaran Material Vulkanik: Material vulkanik seperti abu dan batuan yang terlontar dapat merusak infrastruktur dan tanaman di sekitar gunung.
2. Gas Beracun: Emisi gas beracun seperti sulfur dioksida (SO2) dapat membahayakan kesehatan manusia dan hewan.
3. Aliran Lahar: Jika erupsi disertai hujan lebat, aliran lahar dapat terjadi dan mengancam permukiman di lereng gunung.
4. Gangguan Penerbangan: Abu vulkanik yang tersebar ke atmosfer dapat mengganggu aktivitas penerbangan, sehingga perlu ada koordinasi dengan otoritas penerbangan.
Dalam situasi seperti ini, penyebaran informasi yang akurat dan terpercaya sangat penting untuk menghindari kepanikan dan memastikan keselamatan masyarakat.
PVMBG sebagai otoritas yang berwenang dalam pemantauan gunung api terus berusaha memberikan informasi yang tepat waktu dan berdasarkan data yang valid.
Masyarakat di sekitar Gunung Dempo diharapkan selalu mengikuti perkembangan informasi dari sumber resmi dan menghindari penyebaran rumor atau informasi yang tidak jelas kebenarannya.
Kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat menjadi kunci utama dalam menghadapi potensi bahaya erupsi gunung api.
Erupsi Gunung Dempo yang terjadi pada 31 Mei 2024 menempatkan gunung api ini pada status waspada level II.
PVMBG dan pihak berwenang terus melakukan pemantauan intensif dan langkah-langkah mitigasi untuk memastikan keselamatan masyarakat di sekitar gunung.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Dengan kesiapsiagaan yang baik dan koordinasi yang efektif, diharapkan dampak dari aktivitas vulkanik Gunung Dempo dapat diminimalisir.
Penting bagi semua pihak untuk bekerja sama dan saling mendukung dalam menghadapi potensi bencana alam ini.***