Pemerintah juga memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas ekonomi dan nilai tukar rupiah.
Kebijakan fiskal yang tepat, seperti pengelolaan anggaran yang efisien, program stimulus ekonomi, serta upaya untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas nasional, dapat membantu menjaga kepercayaan pasar dan stabilitas nilai tukar.
Untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor dan fluktuasi nilai tukar, pemerintah perlu mendorong diversifikasi ekonomi.
Ini bisa dilakukan dengan meningkatkan kapasitas produksi dalam negeri, mengembangkan sektor-sektor ekonomi baru, serta meningkatkan nilai tambah produk ekspor.
Diversifikasi ini tidak hanya akan membantu menjaga stabilitas nilai tukar, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan.
Penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang terjadi pada Selasa pagi mencerminkan tantangan ekonomi yang sedang dihadapi Indonesia, baik dari sisi eksternal maupun domestik.
Meskipun nilai tukar hanya turun tiga poin atau 0,02 persen menjadi Rp16.075 per dolar AS, perubahan ini tetap memiliki dampak yang signifikan bagi perekonomian nasional.
Melalui kebijakan yang tepat dan strategi yang terkoordinasi antara pemerintah dan Bank Indonesia, stabilitas nilai tukar dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dapat tercapai.***