KAYUAGUNG - Guna mencegah penyebaran Virus Septicaemia Epizootica (SE), Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) OKI mengobati dan vaksinasi ratusan kerbau.
Kerbau-kerbau yang divaksinasi ialah milik peternak yang berada di Kecamatan Pampangan, Pangkalan Lampam, dan Air Sugiha .
Sebelumnya diberitakan sebanyak 15 ekor kerbau milik peternak di Desa Riding, Kecamatan Pangkalan Lampam, Kabupaten OKI mati mendadak.
Berdasarkan investigasi oleh tim UPTD Pusat Kesehatan Hewan Pampangan, kematian kerbau tersebut disebabkan oleh Virus SE
BACA JUGA:Antipasi Kemacetan di Perlintasan Rel Kereta Api
BACA JUGA:Pos Yan Jembatan Enim II Imbau Pemudik Utamakan Keselamatan
“Penyakit SE/Hemorragic Septicaemia/ ngorok pada kerbau menyebabkan demam, kerbau berliur dan terdengar ngorok," Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Disbunnak OKI, Sadi Purwanto, Minggu, 7 April 2024 malam.
Menurutnya, hal itu disebabkan oleh agen penyakit kuman Pasteurella Multocida.
Dimana kuman tersebut menyerang system pernapasan secara akut, sehingga menyebabkan pendarahan pada saluran ini.
"Kerbau yang menderita akan mengalami kesulitan bernapas sehingga terdengar ngorok yang sangat jelas terutama di malam hari," ujarnya.
BACA JUGA:Dishub Muara Enim Siapkan 13 Armada Cadangan Arus Mudik
BACA JUGA:Atasi Kemacetan, Pemudik Bisa Gunakan Jalan Alternatif Ini
Sambil menunggu hasil resmi dari uji laboratorium Balai Veteriner Lampung, Tim UPTD Puskeswan Pampangan telah melakukan pengobatan massal pada hewan yang sakit.
Kemudian, memberikan vaksinasi kepada 450 ekor kerbau di Kecamatan Pampangan, Pangkalan Lampam dan Air Sugihan agar penyebaran Virus SE tidak meluas.
“Stok vaksin yang tersedia ada 1.200 dosis untuk kerbau yang masih sehat yang dapat dilakukan vaksinasi. Kondisi pemeliharaan hewan kerbau yang diliarkan menjadi tantangan petugas," tuturnya.