Toko yang disewa oleh Dedi mengalami kerusakan cukup parah, sementara rumah milik Rusleni mengalami kerusakan pada atap dan jendela kamar depan.
BACA JUGA:Diduga Gudang Penimbunan Minyak Ilegal di Babat Toman Terbakar
BACA JUGA:Gelar Aksi Tawuran, 5 ABG Diamankan Polisi
Kronologi kejadian bermula ketika sejumlah saksi melihat adanya kepulan asap dari dalam toko.
Diduga, api berasal dari konsleting listrik di dalam toko service HP.
Kapolres Prabumulih, AKBP Endro Aribowo SIk, melalui Kasi Humas AKP Barisi Sijabat, menyampaikan bahwa saksi-saksi melihat adanya asap dari dalam toko, yang kemudian menjadi sinyal bahaya akan kebakaran.
Upaya penanggulangan pun segera dilakukan oleh warga sekitar.
BACA JUGA:Curi Puluhan Burung Murai Batu, Pria Bertato Akhirnya Tertangkap
BACA JUGA:Gelar Aksi Tawuran, 5 ABG Diamankan Polisi
Namun, kendala muncul ketika toko dalam keadaan terkunci, sehingga sulit bagi warga untuk memadamkan api.
"Dikarenakan toko dalam keadaan terkunci sehingga warga sekitar kesulitan untuk membantu memadamkan api," ungkap AKP Barisi Sijabat.
Untungnya, bantuan tidak hanya datang dari warga sekitar, tetapi juga dari Pemerintah Kota Prabumulih.
Pukul 07.30 WIB, satu unit mobil pemadam kebakaran datang ke lokasi kejadian, dan pukul 08.00 WIB api berhasil dipadamkan.
Kalaksa BPBD Kota Prabumulih, Sriyono SH, menjelaskan bahwa tim regu B BPBD langsung bergerak ke lokasi setelah menerima laporan.
Usaha keras mereka berhasil memadamkan api, meskipun kerusakan yang terjadi cukup besar.
"Situasi ini mengingatkan kita akan pentingnya kesadaran akan bahaya kebakaran, terutama yang disebabkan oleh konsleting listrik. Kami mengimbau agar masyarakat selalu waspada dan mengantisipasi hal-hal yang dapat memicu kebakaran," tegas Sriyono SH. ***