PRABUMULIH - Krisis pangan dan yang melanda dunia termasuk Indonesia dalam kurun waktu satu tahun terakhir yang berdampak pada terus naiknya harga beras, mendapat perhatian serius dari pemerintah Indonesia termasuk Pj Gubernur Sumatera Selatan, Dr. Drs. Agus Fatoni MSi.
Pria yang baru menjabat sebagai Pj Gubernur Sumsel sejak 1 Oktiber 2023 lalu ini, mengajak seluruh masyarakat Sumatera Selatan stop boros pangan dengan cara hemat pangan alias makan tidak banyak dan tidak membuang makanan.
“Secara umum inflasi di Sumsel stabil, kita di tahun ini sama dengan inflasi ditingkat nasional bahkan ditahun-tahun sebelumnya kita lebih rendah, ini suatu capaian yang sangat bagus atas kerjasama kita bersama,” ungkap Agus Fatoni ketika diwawancarai usai mengikuti rapat paripurna HUT Kota Prabumulih ke 22, di gedung DPRD Prabumulih, Selasa (18/10).
BACA JUGA:HAR Apresiasi Penyerapan dan Realisasi Anggaran Zakat
“Namun disisi lain harga beras meningkat, oleh karena itu kami berharap masyarakat untuk bisa stop boros pangan. Artinya kita perlu hemat pangan, tidak makan terlalu banyak, tidak membuang makanan kemudian makan secukupnya,” imbuhnya.
Selain itu sambung Agus Fatoni, masyarakat perlu membuat makanan alternatif sebagai pengganti beras agar harga beras dapat stabil kembali.
“Perlu membuat altenatif, dengan mengganti beras atau berseling-seling dengan beras bisa dari singkong, bisa dari jagung dan alternatif lain agar apa agar beras bisa stabil kembali,” bebernya.
BACA JUGA:Koreksi Susun Rancangan Awal RPJPD Muara Enim 2025-2045
Masih kata Pj Gubernur Sumsel, pihaknya terus berupaya menekan inflasi dengan mengimbau kepada kabupaten/kota agar menggelar pasar murah di dan juga mengontrol harga pasar.
“Kita sama-sama menanam di kebun kita, dipekarangan kita agar kita tidak tergantung pasokan dari pasar,” ucapnya.
Ketika ditanya apakah dirinya telah memulai stop boros pangan dengan memakan makanan altenatif seperti yang diutarakannya, Pj Gubernur tidak menjawab pertanyaan tersebut. Orang pertama di Sumsel ini justru mengatakan saat ini sebagian masyarakat sudah melakukan hal itu.
BACA JUGA:Sandiaga tak Kecewa Mahfud MD Ditunjuk Dampingi Ganjar
“Ya sebagian sudah, jadi sebagian masyarakat sudah makan (makanan altenative) selain makan beras juga makan singkong, makan jagung dan ini perlu terus kita kembangkan, gizinya sama saja jadi tidak tergantung lagi dengan beras ada veris-versi lain dari makanaan pokok kita,” imbuhnya.
Sementara ketika ditanya apakah ke depan dalam kegiatan OPD-OPD atau pemerintahan akan mengganti menu makan dengan makanan altenative tersebut, Pj Gubernur Sumsel menuturkan hal itu sudah berjalan. “Tadi juga kita disediakan singkong, kemudian kacang kemudian pisang.