PUASA bukan hanya sekadar ibadah ritual, tetapi juga merupakan latihan spiritual yang dapat membentuk karakter pribadi yang mulia.
Hal ini disampaikan oleh beberapa pakar dan tokoh agama, termasuk pak Eko Jalu Santoso, dalam berbagai kesempatan.
Dalam sebuah acara diskusi di akun Instagram @info.unidha, pak Eko Jalu Santoso menyoroti pentingnya karakter pribadi dalam mencapai kebahagiaan jangka panjang.
Menurut penelitian di Amerika, ada 10 faktor yang berkontribusi pada kebahagiaan jangka panjang, dan salah satunya adalah karakter pribadi yang mulia.
BACA JUGA:Menuju Kemenangan Ramadhan
BACA JUGA:Kisah Sahabat Nabi Muawiyah bin Abu Sufyan (3)
Karakter pribadi ini menjadi landasan penting dalam meraih kebahagiaan dan kesuksesan dalam hidup.
Terkait dengan bulan Ramadan, pak Eko mengungkapkan bahwa bulan suci ini menjadi waktu yang tepat untuk memperdalam pemahaman tentang nilai-nilai kehidupan, terutama dalam menjalankan ibadah puasa.
Puasa dalam Islam tidak hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga merupakan sarana untuk meningkatkan ketakwaan dan memperbaiki diri.
Sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 183, tujuan hidup manusia adalah untuk bertaqwa kepada Allah, dan puasa merupakan salah satu sarana untuk mencapai tujuan tersebut.
BACA JUGA:Jangan Rugikan Sektor Pendidikan
BACA JUGA:Kisah Sahabat Nabi Muawiyah bin Abu Sufyan (2)
Salah satu keistimewaan puasa adalah bahwa ibadah ini dilakukan secara pribadi antara hamba dan Allah.
Tidak ada yang melihat atau mengetahui, sehingga puasa menjadi ibadah yang sangat istimewa dan tidak terukur nilai ibadahnya.
Dalam konteks ini, puasa juga dapat melatih nilai kejujuran dalam diri seseorang.