Agar tidak kalah bersaing dengan camilan modern, banyak inovasi yang dilakukan oleh pembuat lapis singkong. Beberapa di antaranya adalah:
Lapis Singkong Pandan Lava dengan aroma pandan yang kuat dan lapisan lembut.
Lapis Singkong Keju, memadukan rasa tradisional dengan topping keju parut.
Lapis Singkong Cokelat, menambahkan bubuk cokelat untuk rasa lebih kekinian.
Lapis Singkong Rainbow, mengusung warna pelangi yang menarik untuk acara ulang tahun atau pesta.
Inovasi-inovasi tersebut terbukti mampu menarik minat generasi muda yang sebelumnya lebih menyukai kue modern.
Tampilan menarik ditambah rasa yang autentik membuat lapis singkong semakin populer di media sosial seperti Instagram dan TikTok.
Peluang Usaha Menjanjikan bagi UMKM
Melonjaknya minat terhadap jajanan tradisional membuka peluang usaha yang cukup besar bagi para pelaku UMKM.
Dengan modal yang relatif kecil, sekitar Rp 50.000–Rp 150.000, seseorang sudah bisa memulai bisnis lapis singkong dalam skala rumahan.
Keuntungan dari penjualan kue ini cukup menjanjikan, terutama jika dipasarkan melalui platform digital atau titip jual di toko-toko kue.
Beberapa pelaku bisnis kuliner mengungkap bahwa lapis singkong termasuk jenis jajanan yang cepat laku karena rasanya familiar, tidak mudah basi bila disimpan di suhu ruangan, serta cocok dinikmati oleh semua usia.
Lapis Singkong Tetap Jadi Primadona di Dunia Kuliner Lokal
Dengan cita rasa yang sederhana namun menggugah selera, lapis singkong kembali membuktikan dirinya sebagai salah satu kue tradisional yang tak lekang oleh waktu.
Kepopulerannya yang terus meningkat, inovasi rasa yang terus berkembang, serta daya tarik visual yang semakin cantik menjadikan lapis singkong tetap relevan di tengah gempuran camilan modern.
Dengan kombinasi harga terjangkau, bahan alami, dan proses pembuatan yang masih mempertahankan ciri khas tradisional, lapis singkong diperkirakan akan terus menjadi favorit masyarakat Indonesia—baik sebagai kudapan harian maupun menu wajib dalam berbagai acara.