Sementara harga buyback juga turun dari Rp2.160.000 menjadi Rp2.132.000 per gram.
Dengan demikian, dalam seminggu terakhir, harga emas Antam sudah terkoreksi sekitar Rp42.000 per gram.
Penurunan ini sejalan dengan pelemahan harga emas dunia dan juga faktor domestik seperti stabilnya inflasi nasional.
Serta peningkatan minat masyarakat terhadap instrumen investasi lain seperti obligasi dan deposito berjangka, yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi.
Sejumlah analis memprediksi bahwa harga emas masih berpotensi rebound pada kuartal IV-2025, tergantung pada arah kebijakan moneter global dan kondisi geopolitik.
Namun ia menegaskan, investor perlu tetap berhati-hati karena pasar emas masih sangat sensitif terhadap perubahan kebijakan suku bunga dan inflasi global.
Harga emas Antam hari ini (29/10) kembali terkoreksi Rp15.000 per gram ke level Rp2.267.000, mengikuti tekanan harga emas global dan penguatan nilai tukar rupiah.
Meski demikian, para analis menilai kondisi ini sebagai peluang bagi masyarakat yang ingin menambah portofolio investasi jangka panjang.
Bagi masyarakat yang hendak membeli atau menjual emas, disarankan selalu memperhatikan harga resmi Logam Mulia Antam serta memahami aturan pajak PPh 22 agar transaksi berlangsung aman dan sesuai ketentuan.
Emas tetap menjadi instrumen investasi yang menarik, tidak hanya sebagai aset lindung nilai tetapi juga sebagai bentuk tabungan jangka panjang yang stabil di tengah gejolak ekonomi dunia.