Melalui penerapan sistem manajemen keselamatan kerja yang ketat dan pelatihan rutin bagi seluruh pekerja, Zona 4 berhasil menjaga zero accident record pada beberapa fasilitas produksi strategis.
“Keberhasilan operasional tidak akan berarti jika tidak dibarengi dengan keselamatan kerja yang optimal. Karena itu, setiap inovasi yang kami lakukan selalu mempertimbangkan aspek HSSE secara menyeluruh,” ungkap Djudjuwanto.
Selain itu, efisiensi energi dan pengelolaan limbah juga terus ditingkatkan sebagai bagian dari komitmen terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Langkah ini memastikan bahwa kegiatan produksi LPG di Prabumulih Field tidak hanya menghasilkan nilai ekonomi, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan dan sosial masyarakat sekitar.
Dengan capaian signifikan pada semester pertama 2025, Pertamina EP Zona 4 optimistis akan terus memperkuat posisinya sebagai produsen LPG terbesar di wilayah Sumatra dan salah satu kontributor utama dalam pencapaian target produksi nasional.
“Kami akan terus berinovasi agar Prabumulih Field dapat menjadi model lapangan gas berkelanjutan yang berkontribusi langsung terhadap ketahanan energi nasional. Harapan kami, kinerja positif ini dapat menjadi motivasi bagi seluruh unit kerja di bawah PHR Regional 1,” pungkas Djudjuwanto.