JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) secara bertahap mulai mendistribusikan seragam dinas lapangan (PDL) terbaru berwarna sage green kepada seluruh prajurit.
Langkah ini menandai perubahan penting setelah lebih dari empat dekade TNI menggunakan seragam loreng Malvinas sejak tahun 1982.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Freddy Ardianzah, menjelaskan bahwa proses distribusi dilakukan secara bertahap karena masih banyak personel yang mengenakan seragam lama.
BACA JUGA:Prabowo Kumpulkan Menteri Bahas Swasembada Pangan dan Kampung Nelayan
BACA JUGA:Tito Minta Pemda Pangkas Belanja Birokrasi Hadapi Penurunan TKD 2026
“Keputusan pimpinan sudah menetapkan bahwa seragam baru ini akan menjadi pakaian dinas lapangan resmi TNI dan akan segera disebarkan ke seluruh satuan,” ujar Freddy di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (9/10).
Freddy menambahkan, sejauh ini seragam baru itu baru digunakan secara terbatas, khususnya oleh pasukan dan pejabat tinggi yang ikut dalam peringatan HUT ke-80 TNI beberapa waktu lalu.
Ia menegaskan, ke depan seluruh pejabat tinggi, menengah, hingga prajurit di lapangan akan mengenakan seragam baru tersebut demi menampilkan kesan disiplin, seragam, dan soliditas antar matra.
BACA JUGA:Megawati Desak Pemulangan Cepat Pekerja Migran Bermasalah
BACA JUGA:Indonesia Dukung Langkah Perdamaian Gaza yang Diajukan AS
Sementara itu, Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita mengungkapkan alasan utama perubahan seragam ini adalah karena desain loreng lama sudah digunakan selama lebih dari 40 tahun.
Selain faktor pembaruan, motif dan warna baru dianggap lebih efektif dalam mendukung penyamaran di berbagai medan operasi.
“Dengan warna hijau muda dan corak loreng yang lebih kecil, seragam ini lebih sesuai dengan kondisi vegetasi hutan Indonesia dan memberikan efek kamuflase yang lebih baik,” jelas Tandyo.
BACA JUGA:Menkes Dengar Kabar Wamen Baru
BACA JUGA:Mendagri Dorong Desain Besar Perlindungan Pekerja Migran