Minyak goreng curah: Rp17.540 per liter (turun dari Rp17.659).
MinyaKita: Rp17.290 per liter (turun dari Rp17.593).
Untuk tepung terigu, harga curah tercatat Rp9.748 per kg (turun dari Rp9.879).
Sedangkan tepung kemasan Rp12.591 per kg (turun dari Rp13.130).
Meski sebagian besar harga pangan turun, ada juga komoditas yang justru naik:
Ikan kembung naik menjadi Rp43.695 per kg dari Rp42.128 per kg.
Sementara itu, beberapa jenis ikan lain relatif stabil atau sedikit terkoreksi, seperti ikan tongkol dan bandeng.
Harga daging kerbau pun ikut terkoreksi:
Daging kerbau beku impor: Rp102.933 per kg (turun dari Rp104.956).
Daging kerbau segar lokal: Rp140.556 per kg (turun dari Rp141.359).
Menurut pengamat pangan, ada beberapa faktor yang memengaruhi tren penurunan harga pangan saat ini:
Peningkatan pasokan beras baru panen dari daerah sentra produksi seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.
Stabilisasi distribusi pangan oleh pemerintah melalui program SPHP (Stabilisasi Pasokan Harga Pangan).
Cuaca yang relatif kondusif dalam beberapa minggu terakhir sehingga pasokan sayur-mayur, cabai, dan bawang lebih terjaga.
Pengawasan distribusi minyak goreng yang semakin ketat, khususnya untuk MinyaKita yang dipatok pemerintah dengan harga terjangkau.
Bagi masyarakat, penurunan harga pangan tentu menjadi kabar positif. Beras sebagai bahan pokok utama sangat memengaruhi pengeluaran rumah tangga.