Serikat Ojol Desak Perpres Perlindungan, DPR Pastikan Prabowo Segera Teken

Selasa 09 Sep 2025 - 20:38 WIB
Reporter : Bambang Samudera
Editor : Dahlia

Setelah pendataan, para pekerja akan didaftarkan dalam program asuransi dengan premi Rp201.000 per tahun. Skema pembiayaan akan melibatkan pemerintah daerah, perusahaan, hingga aplikator ojek online.

"Kita ingin kerja sama dengan bupati/wali kota, dan juga aplikator ojol. Tujuannya agar semua pihak bersama-sama melindungi para pekerja," katanya.

Menurut Dedi, perlindungan ini penting untuk menjamin keadilan sosial. Karena selama ini, ada kasus ojol patah kaki sampai amputasi dengan biaya sendiri.

"Nanti sudah dicover asuransi kecelakaan kerja, termasuk kaki palsu, biaya perawatan, dan pengganti penghasilan selama dirawat," ujarnya.

Untuk sisa tahun 2025, Pemprov Jabar menyiapkan anggaran senilai Rp60 miliar guna pendanaan program ini.

Pada 2026, pendanaan akan diperluas melalui kolaborasi dengan pemerintah kabupaten/kota dan perusahaan.

"Kalau bupati atau wali kota tidak mau kerja sama, saya tidak akan alokasikan untuk daerah itu. Kalau rakyat protes, tanya kepala daerahnya," ujar Dedi.

Lebih lanjut, Dedi menyoroti pengusaha kecil yang belum mengasuransikan pekerjanya.

Seperti pemilik pabrik bata atau genting lokal yang mampu, tetapi tidak melindungi pegawainya.

"Negara harus hadir, pemerintah dan pengusaha harus adil," ucapnya.

Program ini akan memberi manfaat, di antaranya santunan kepada ahli waris jika peserta meninggal dunia, beasiswa untuk anak peserta, hingga perlindungan kecelakaan kerja yang tidak tercakup asuransi lain seperti Jasa Raharja.

Pada tahap awal, Pemda Provinsi Jabar menargetkan tiga juta pekerja informal terdaftar. Jumlah ini, akan bertambah secara bertahap melalui kerja sama dengan pemerintah kabupaten/kota dan perusahaan aplikator.

Terpisah, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI melalui Program Bank Makanan menyalurkan 200 paket makanan berupa ayam goreng siap saji ZChicken kepada para pengemudi ojek daring (ojol) dan pekerja rentan di kawasan Jakarta.

Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Saidah Sakwan melalui keterangan di Jakarta, Senin, menjelaskan Program Bank Makanan merupakan wujud kepedulian Baznas untuk mendampingi kelompok masyarakat yang rentan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Baznas melalui Bank Makanan ingin memastikan bahwa masyarakat pekerja rentan tetap bisa menikmati makanan yang layak. Kehadiran paket ZChicken ini bukan hanya soal mengurangi beban pengeluaran, tetapi juga menghadirkan kepedulian dan rasa kebersamaan di tengah perjuangan mereka mencari nafkah," katanya.

Saidah mengungkapkan pendistribusian dilakukan di berbagai titik mencakup wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat.

Kategori :