Waktu memasak yang singkat yakni hanya beberapa menit setelah air mendidih, membuat kandungan nutrisinya tetap terjaga.
Karena itulah banyak ibu rumah tangga menjadikan sayur ini sebagai menu andalan harian apalagi saat harus menyiapkan masakan cepat untuk keluarga.
Namun, ada hal penting yang sering diingatkan para ahli gizi sayur bayam sebaiknya tidak dipanaskan kembali.
Bayam mengandung zat nitrat yang jika terlalu lama disimpan atau dipanaskan berulang kali bisa berubah menjadi zat berbahaya bagi kesehatan.
BACA JUGA:Obati Radang, Infeksi dan Lambung dengan Daun Cincau Hijau
BACA JUGA:Brokoli, Sayuran Pahit yang Kaya Gizi dan Menjadi Primadona Kesehatan
Oleh karena itu, sayur ini dianjurkan untuk segera dikonsumsi setelah dimasak.
Di berbagai daerah di Indonesia, sayur bayam juga memiliki variasi resep.
Ada yang menambahkan teri medan untuk rasa gurih alami, ada pula yang menambahkan tomat agar lebih segar.
Kombinasi sederhana ini membuktikan bahwa meski tampilannya sederhana, sayur bayam tetap bisa diolah dengan kreativitas sesuai selera.
BACA JUGA:Gula Halus : Bahan Dapur Serbaguna yang Jadi Andalan dalam Dunia Kuliner
BACA JUGA:Jaga Kesehatan Otak dan Penyakit Autoimun dengan Ikan Salmon
Keberadaan sayur bayam tidak hanya sebatas menu rumah tangga.
Di warung makan sederhana hingga restoran khas Nusantara, hidangan ini kerap disajikan sebagai pelengkap lauk-pauk seperti tempe goreng, ikan asin atau sambal terasi.
Kehadirannya memberikan keseimbangan antara rasa gurih, pedas dan segar di meja makan.
Di tengah maraknya kuliner modern, sayur bayam membuktikan bahwa makanan tradisional yang sederhana tetap relevan dan digemari hingga kini.*