Ketidakpastian global, termasuk konflik geopolitik, perang dagang, maupun ketegangan antarnegara, seringkali membuat investor beralih ke aset safe haven seperti emas.
4. Inflasi
Emas kerap digunakan sebagai lindung nilai terhadap inflasi.
Saat tingkat inflasi tinggi, permintaan emas meningkat sehingga harganya terdorong naik.
5. Permintaan Domestik
Di Indonesia, permintaan emas batangan biasanya meningkat pada momen tertentu seperti menjelang hari raya, musim pernikahan, maupun saat masyarakat mencari instrumen investasi yang stabil.
Kenaikan harga emas Antam menjadi perhatian para investor ritel maupun institusional.
Bagi sebagian masyarakat, emas masih dianggap sebagai instrumen investasi yang aman karena nilainya cenderung stabil dalam jangka panjang, meskipun fluktuatif dalam jangka pendek.
Emas juga likuid, artinya mudah dicairkan kapan saja karena memiliki pasar yang luas.
Hal ini berbeda dengan investasi lain seperti properti yang membutuhkan waktu lebih lama untuk dijual kembali.
Selain itu, emas batangan produksi Antam memiliki keunggulan dari sisi keaslian karena setiap produk dilengkapi dengan sertifikat resmi.
Faktor ini menambah kepercayaan masyarakat terhadap produk emas Antam dibandingkan emas nonresmi.
Dengan harga emas yang terus bergerak dinamis, para investor disarankan untuk menerapkan strategi yang bijak, seperti:
Membeli secara bertahap (dollar cost averaging) untuk mengurangi risiko salah timing.
Menyimpan emas dalam jangka panjang karena emas lebih cocok sebagai instrumen lindung nilai, bukan untuk spekulasi jangka pendek.
Memperhatikan tren global, terutama pergerakan harga emas dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.