Bubur Candil : Sajian Manis Tradisional yang Tak Pernah Lekang oleh Waktu

Selasa 26 Aug 2025 - 08:00 WIB
Reporter : Icha
Editor : Dahlia

KULINER, KORANPALPOS.COM - Di tengah maraknya aneka kuliner modern yang kerap hadir dengan tampilan estetik dan beragam inovasi rasa, hidangan tradisional Nusantara tetap memiliki tempat istimewa di hati masyarakat.

Salah satunya adalah bubur candil, makanan manis khas Indonesia yang kerap disajikan sebagai menu berbuka puasa maupun camilan sore hari.

Bubur candil merupakan bubur yang terbuat dari bola-bola kecil berbahan dasar tepung ketan yang direbus hingga kenyal lalu disajikan dalam kuah kental bercita rasa manis gurih.

Kuahnya biasanya dibuat dari gula merah dan santan sehingga menghasilkan rasa yang khas perpaduan manis legit dan gurih lembut yang begitu memanjakan lidah.

BACA JUGA:Rempeyek Udang, Camilan Renyah yang Jadi Primadona di Meja Makan Nusantara

BACA JUGA:Sosis, Si Mungil yang Jadi Favorit Banyak Kalangan

Sejarah bubur candil tidak terlepas dari tradisi kuliner Jawa.

Di beberapa daerah, bubur ini juga dikenal dengan nama bubur biji salak meskipun sebenarnya tidak menggunakan bahan dasar buah salak.

Penamaan tersebut muncul karena bentuk bola-bola candil menyerupai biji buah salak.

Meski demikian, sebutan “bubur candil” lebih populer di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

BACA JUGA:Pernah Makan Ini? Gulai Tambusu, Hidangan Khas Bukittinggi yang Kian Langka

BACA JUGA:Katupek Gulai Cubadak, Hidangan Lebaran Wajib di Ranah Minang

Tak hanya menjadi hidangan keluarga, bubur candil juga sering hadir dalam berbagai acara tradisional seperti selamatan, hajatan hingga perayaan hari besar keagamaan.

Dalam tradisi Jawa, makanan berbahan dasar ketan melambangkan kebersamaan dan ikatan yang erat.

Itulah mengapa bubur candil sering dianggap sebagai makanan yang membawa makna filosofis bukan sekadar camilan manis.

Proses pembuatan bubur candil terbilang sederhana namun membutuhkan ketelatenan.

BACA JUGA:Sambal Terong Udang Rebon Kuliner Nusantara yang Kaya Rasa dan Bikin Nagih

BACA JUGA:Es Jendol Merah Minuman Segar Tradisional yang Kembali Jadi Primadona di Masyarakat

Tepung ketan diuleni dengan sedikit air hingga bisa dibentuk menjadi bulatan kecil.

Kategori :