Konektivitas Ponsel – memungkinkan motor terhubung dengan aplikasi di smartphone, sesuatu yang mulai jadi tren di motor modern.
Dengan bekal fitur ini, Suzuki Let’s 2026 mampu bersaing dengan motor lain di segmen retro entry-level.
Apalagi, kombinasi desain klasik dengan teknologi kekinian membuatnya terlihat menarik di mata konsumen muda.
Harga Rp 29 Jutaan, Terjangkau atau Kemahalan?
Di Kamboja, Suzuki Let’s 2026 dijual dengan harga 1.810 USD atau sekitar Rp 29,4 jutaan.
Jika dibandingkan dengan pasar Indonesia, harga ini mungkin terasa agak tinggi untuk motor bermesin 112 cc.
Sebagai gambaran, di Indonesia dengan harga Rp 29 jutaan, konsumen bisa mendapatkan skutik 125 cc hingga 150 cc dengan fitur yang tak kalah lengkap.
Namun, perlu diingat bahwa harga motor sangat dipengaruhi oleh pajak, biaya impor, serta kondisi pasar di masing-masing negara.
Di Kamboja, Suzuki Let’s diposisikan bukan sekadar kendaraan murah, melainkan sebagai skutik lifestyle dengan gaya retro kompak.
Karena itu, banderol Rp 29 jutaan masih dianggap wajar bagi segmen pasar yang dituju.
Posisi Suzuki Let’s 2026 di Pasar Motor
Pasar motor Asia Tenggara memang unik. Di satu sisi, konsumen mencari motor fungsional dengan harga terjangkau.
Namun, di sisi lain, ada segmen khusus yang menyukai motor bergaya retro dengan desain unik, meski performa mesinnya tidak terlalu besar.
Di segmen ini, Suzuki Let’s 2026 bersaing dengan beberapa model retro kompak lain, seperti:
Honda Giorno (di beberapa pasar disebut Honda Metropolitan).
Yamaha Vinoora yang punya desain lebih eksentrik.