KORANPALPOS.COM - Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memastikan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) membuka peluang ekonomi bagi pelaku UMKM serta mewujudkan kemerdekaan gizi bagi anak-anak penerima manfaat.
“Dari total anggaran MBG, 85 persen dialokasikan untuk pengadaan bahan baku dapur, mulai dari sayuran, hasil peternakan, perikanan, hingga perkebunan. Ini adalah peluang besar bagi 29 juta UMKM sektor pangan, khususnya yang berada di pedesaan, untuk tumbuh dan berkembang,” kata Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM Riza Damanik dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Lebih lanjut, Riza mengatakan hingga saat ini, sebanyak 6.435 UMKM telah terlibat dalam rantai pasok MBG.
BACA JUGA:Mengubah Limbah Kelapa Jadi Dolar
BACA JUGA:Kisah Orang Lombok Bertaruh Mimpi di Negeri Jiran
Mulai dari pemasok bahan baku seperti petani, nelayan, peternak, pedagang pasar, penyedia jasa katering di tiap-tiap daerah, hingga pengolah limbah makanan yang memanfaatkan potensi ekonomi dari sisa bahan makanan menjadi produk pupuk pertanian, pakan ikan, hingga produk bernilai ekonomi lainnya.
Meski peluangnya besar, Riza mengakui tantangan yang dihadapi pengusaha UMKM beragam meliputi standardisasi kualitas, kuantitas dan kontinuitas pasokan, minimnya informasi teknis, serta keterbatasan akses pembiayaan.
Untuk itu, Kementerian UMKM menggulirkan program pendampingan terstruktur secara daring, meliputi sosialisasi, pelatihan, kurasi, business matching, hingga fasilitasi pembiayaan, yang diikuti oleh seribu pengusaha UMKM.
BACA JUGA:Kemenag Akselerasi Sertifikasi Guru Madrasah
BACA JUGA:Kemensos Sampaikan Empat Program Tingkatkan Perlindungan Disabilitas
“Kami ingin memastikan setiap dapur MBG minimal 60 persen bahan bakunya berasal dari produk UMKM. Standar ini akan terus kami tingkatkan agar manfaat ekonomi dari program MBG dirasakan seluas mungkin oleh masyarakat, terutama pengusaha mikro,” ujar Riza.
Sebagai bentuk motivasi, Kementerian UMKM bersama Badan Gizi Nasional juga meluncurkan program “SPPG Ramah UMKM” bagi dapur penyelenggara MBG yang secara konsisten memprioritaskan produk UMKM.
”Langkah ini sejalan dengan arahan Presiden untuk memastikan program MBG menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi di pedesaan,” kata Riza.(ant)