KORANPALPOS.COM – Rizki, salah satu anggota kelompok tani di Desa Pematang Bangsal, Kecamatan Pemulutan Selatan, Kabupaten Ogan Ilir, menyampaikan dukungannya terhadap Program Indeks Pertanaman (IP) 200 yang digagas oleh pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
Program ini merupakan bagian dari upaya strategis untuk mendukung swasembada pangan nasional.
Dalam program IP 200, petani didorong untuk menanam dua kali dalam setahun guna meningkatkan produktivitas pertanian.
BACA JUGA:Pocil Polres Lubuklinggau Siap Jadi Juara di Tingkat Provinsi Sumatera Selatan BACA JUGA:Operasi Patuh Musi 2025 Berakhir Satlantas Keluarkan 210 Surat Tilang 564 Teguran dan Catat 7 Kasus KecelakaanRizki mengungkapkan bahwa saat ini kelompok taninya menggunakan benih padi jenis Ampari 47 yang merupakan bantuan dari pemerintah pusat.
"Bibit ini sangat membantu kami dalam menjalankan musim tanam," ujar Rizki saat ditemui di lahan pertaniannya. Selasa, 29 Juli 2025.
Namun, meskipun program ini membawa angin segar bagi petani, mereka masih menghadapi sejumlah kendala dalam praktiknya.
BACA JUGA:Incar Tiket ke AVC Nations Cup
BACA JUGA:Kejurnas Taekwondo Kapolri Cup 6 Bripda Dzaky Sumbang Mendali Perak untuk Polres Lubuklinggau
Rizki menyebutkan, salah satu hambatan utama adalah keterbatasan alat dan mesin pertanian (alsintan) yang membuat proses pengolahan tanah menjadi lambat dan tidak optimal.
“Kami masih kekurangan alsintan untuk menggarap lahan, jadi semua dilakukan semampunya secara manual,” katanya.
"Saat ini bantuan Alsintan memang sudah seperti traktor, namun karena jumlahnya yang terbatas untuk menggunakannya harus bergilir. Disini ada 15 kelompok tani tidak semua kelompok tadi punya alat, jadi kita pakainya bergantian," kata Rizki.
BACA JUGA:Dinas PUPR OKU Segera Perbaiki Jembatan Gantung di Desa Lubuk Tupak
BACA JUGA:Gubernur Minta Eksekutif dan Legislatif di OKU Bersatu Lupakan Perbedaan
Selain kendala alat, persoalan pengairan juga menjadi tantangan besar.
Petani di wilayah tersebut masih mengandalkan air dari sungai kecil yang tidak terhubung langsung dengan Sungai Ogan, itupun jaraknya dari lahan sawah cukup jauh.