Dari Rojali dan Rohana : Menuju Ekonomi Produktif !

Sabtu 26 Jul 2025 - 20:09 WIB
Reporter : zenbae
Editor : Dahlia

Kelas menengah Indonesia berada di persimpangan jalan.

Mereka bisa menjadi penggerak perubahan menuju Indonesia maju, atau justru menjadi simbol stagnasi jika hanya terjebak dalam konsumsi tanpa produktivitas.

Fenomena Rojali dan Rohana menunjukkan bahwa gaya hidup konsumtif yang tidak dibarengi daya saing hanya akan memperdalam risiko middle income trap.

Untuk menghindari jebakan pendapatan menengah, Indonesia harus mempercepat langkah menuju transformasi ekonomi berbasis inovasi.

Keberhasilan negara seperti Korea Selatan dan Tiongkok menjadi pelajaran penting: hanya dengan investasi besar dalam pendidikan, riset, dan industri strategis, mereka berhasil melompati jebakan ini.

Indonesia bisa meniru langkah ini, dengan versi yang kontekstual dan berpihak pada kekuatan lokal.

Rojali dan Rohana akan tetap ada. Mereka adalah gejala sosial dari kelas menengah yang tengah mencari identitas ekonomi baru.

Namun, fenomena ini tidak boleh dibiarkan menjadi norma.

Pemerintah harus mengarahkan ulang kebijakan agar konsumsi tidak menjadi pusat pertumbuhan semata, tetapi ditopang oleh produktivitas dan pemerataan.

Indonesia punya peluang emas, tetapi jendela waktu tidak akan terbuka selamanya.

Bonus demografi akan berubah menjadi bencana jika tidak dimanfaatkan.

Konsumsi memang penting, tetapi produktivitas jauh lebih penting.

Saatnya Rojali dan Rohana tidak hanya jalan-jalan dan bertanya, tetapi ikut mencipta dan membangun.

Hanya dengan itulah, Indonesia bisa benar-benar keluar dari middle income trap dan menapaki jalan sebagai negara maju.

*) Dr. M. Lucky Akbar, Kepala Kantor Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan Jambi

Kategori :