Dalam suasana genting dan penuh kecemasan, tentu saja ia menginginkan anaknya segera mendapat tindakan medis terbaik, apalagi luka yang diderita berada di bagian kepala, yang sangat riskan bila dibiarkan terlalu lama.
Tak ingin mengambil risiko, Cak Arlan langsung memutuskan untuk memindahkan anaknya ke RS Pertamedika (RS Pertamina) Prabumulih.
Di rumah sakit milik Pertamina ini, pelayanan medis yang diberikan dinilai jauh lebih cepat dan profesional. Anak laki-lakinya yang berinisial M, langsung ditangani oleh tim medis dan menjalani operasi malam itu juga.
“Au deng nian (iya dek, benar),” ujar Cak Arlan saat dikonfirmasi wartawan mengenai kebenaran informasi tersebut, membenarkan kejadian yang dialaminya secara langsung.
Menurut sumber yang dapat dipercaya, anak dari Walikota Prabumulih berhasil menjalani operasi dengan baik.
Tim medis bergerak cepat melakukan tindakan sesuai prosedur, termasuk pembersihan luka, observasi, hingga operasi jahit kepala.
Operasi berjalan lancar dan menghasilkan total 12 jahitan di bagian kepala. Meski begitu, penanganan yang sigap dari pihak RS Pertamina mendapat apresiasi tinggi dari Walikota dan keluarga.
Peristiwa yang menimpa keluarga orang nomor satu di Kota Prabumulih ini langsung mendapat perhatian dari Dinas Kesehatan Kota Prabumulih.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan, Djoko Listyano, langsung bergerak cepat untuk melakukan pengecekan dan klarifikasi ke rumah sakit yang bersangkutan.
Djoko mengungkapkan bahwa kejadian tersebut sebenarnya bukan penolakan tindakan, namun lebih tepat disebut sebagai penghambatan pelayanan, yang seharusnya tidak terjadi dalam situasi gawat darurat.
“Itulah yang terjadi, tapi sebetulnya bukan ditolak tapi penghambatan pelayanan,” tegas Djoko kepada wartawan.
“Seharusnya bisa cepat ditangani, kenapa harus menunggu besok pagi? Ini sedang kita dalami dan kami telah memanggil pihak rumah sakit untuk klarifikasi,” imbuhnya.
Sementara itu, upaya wartawan untuk mendapatkan klarifikasi langsung dari pihak RS AR Bunda Prabumulih belum membuahkan hasil.
Martini, yang menjabat sebagai Humas RS AR Bunda, beberapa kali tidak mengangkat panggilan telepon dari media.
Pesan singkat melalui WhatsApp juga tidak mendapatkan balasan hingga berita ini ditulis.