4. Permintaan Domestik dan Musim Investasi
Di dalam negeri, permintaan emas biasanya meningkat pada musim pernikahan, lebaran, atau tahun baru. Saat ini, tidak ada momen besar, sehingga permintaan sedikit melandai.
Meski harga emas cenderung menurun dalam jangka pendek, banyak analis dan investor masih melihat emas sebagai instrumen investasi jangka panjang yang stabil dan aman, terutama dalam menghadapi inflasi atau ketidakpastian ekonomi global.
Menurut analis dari beberapa lembaga keuangan, emas tetap menjadi pilihan populer untuk diversifikasi portofolio, terutama dalam bentuk logam mulia bersertifikat seperti produk Antam.
Harga emas batangan Antam per Selasa (15/7) mengalami penurunan sebesar Rp10.000 menjadi Rp1.914.000 per gram, mengikuti dinamika pasar logam mulia global dan domestik.
Harga buyback juga turun menjadi Rp1.758.000 per gram.
Meski mengalami koreksi, emas tetap menjadi aset investasi yang solid dan banyak diminati, terutama oleh masyarakat Indonesia yang melihat emas sebagai alat lindung nilai jangka panjang.
Dengan pengenaan pajak yang sesuai PMK No. 34/PMK.10/2017, penting bagi investor untuk memahami ketentuan perpajakan agar tidak terkejut saat melakukan transaksi.
Fleksibilitas pecahan emas yang beragam juga menjadi nilai tambah untuk berbagai kebutuhan investasi dan likuiditas.