Dikatakannya, program pembagian seragam gratis ini akan dimulai pada hari Senin, 14 Juli 2025.
Penyerahan simbolis akan dilakukan oleh Walikota Prabumulih, H Arlan, bertempat di Gedung kesenian rumah dinas Walikota.
“Secara simbolis akan diserahkan langsung oleh Pak Walikota H Arlan di rumah dinas,” tambah Darmadi.
Setelah itu kata Darmadi, pembagian akan dilakukan secara bertahap ke seluruh sekolah SD dan SMP di Kota Prabumulih, baik negeri maupun swasta, sesuai dengan data yang telah dikumpulkan oleh Dinas Pendidikan.
Lebih lanjut Plt Kadisdik menegaskan, program tersebut juga berlaku bagi seluruh sekolah swasta di bawah naungan Dinas Pendidikan Kota Prabumulih.
Para pelajar sekolah swasta juga akan mendapatkan jatah seragam sekolah gratis.
Namun, Darmadi menggarisbawahi bahwa pembagian untuk sekolah swasta ini bergantung pada keaktifan sekolah dalam memberikan data jumlah siswa.
“Sekolah swasta juga dapat. Tapi mereka wajib menyerahkan data jumlah siswanya paling lambat satu atau dua hari setelah masuk sekolah. Jika tidak menyerahkan data hingga batas waktu yang ditentukan, maka kita tidak bisa memberikan seragam gratis,” jelasnya.
Dinas Pendidikan memberi tenggat waktu yang tegas. Darmadi bahkan memperingatkan media agar tidak menyalahkan pihaknya jika ada sekolah yang tidak mendapatkan bantuan hanya karena lalai menyampaikan data.
“Jangan salahkan kita kalau mereka tidak dapat. Media juga jangan langsung memberitakan seolah-olah kami tidak peduli. Prosedurnya seperti itu,” tegas Darmadi.
Meski cakupan program ini luas, namun Darmadi menegaskan bahwa sekolah-sekolah di luar naungan Dinas Pendidikan Kota Prabumulih, seperti Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), tidak termasuk dalam penerima manfaat program seragam gratis ini.
“Yang mendapatkan seragam gratis itu hanya yang dibawah naungan dinas pendidikan kota Prabumulih saja,” tegas Darmadi.
Masih kata Darmadi, Pemerintah Kota Prabumulih tidak main-main dalam merealisasikan program ini. Dana sebesar Rp 12 miliar telah disiapkan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan program seragam gratis ini.
“Kita anggarkan sekitar Rp 12 miliar untuk program ini,” beber Darmadi.
Ia juga menyebutkan bahwa penganggaran ini akan dilakukan setiap tahun, meskipun pelaksanaannya bisa saja mengalami perubahan teknis di masa mendatang tergantung evaluasi dan kondisi keuangan daerah.
“Akan kita anggarkan setiap tahunnya, tapi apakah teknis atau prosesnya sama seperti tahun ini atau tidak, kita masih melihat nanti,” pungkasnya. *