Perkuat Pemahaman Ideologi Pancasila, Komisi XIII DPR RI dan BPIP Gelar Dialog Kebangsaan

Senin 07 Jul 2025 - 20:04 WIB
Reporter : Maryati
Editor : Robiansyah

KORANPALPOS.COM - Sebagai salah satu upaya memperkuat pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat, Komisi XIII DPR RI bersama mitranya, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), menggelar Dialog Kebangsaan bertema "Pembinaan Ideologi Pancasila" di Hotel SMart Hotel Lubuklinggau, Senin 7 Juli 2025. 

Dialog ini mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan masyarakat, mulai dari pelajar SMA, mahasiswa, tokoh agama, hingga perwakilan organisasi masyarakat. 

Hal itu ditandai dengan tingginya animo peserta yang mengikuti acara yang berlangsung di Ballroom Hotel SMart Lubuklinggau. 

Kegiatan ini diprakarsai langsung oleh anggota Komisi XIII DPR RI asal Dapil Sumsel I, H. SN Prana Putra Sohe (Nanan), didampingi Direktur Pengkajian Implementasi BPIP, Irene Camelyn Sinaga.

BACA JUGA:Hadiri Apel Kesiapsiagaan Karhutla 2025 : Dandim 0402/OKI Sebut Telah Siapkan Berbagai Langkah Strategis

BACA JUGA:Tuhu Bangun: “Lurus dan Fokus Bangkitkan PTPN I!”

Dalam kesempatan itu Nanan,  menegaskan pentingnya memperkuat pemahaman nilai-nilai Pancasila di tengah berbagai tantangan zaman.

“Kami dari Komisi XIII bersama BPIP ingin memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila terus hidup dan relevan di tengah masyarakat. Pancasila bukan sekadar hafalan, tetapi menjadi pedoman hidup dalam berbangsa dan bernegara,” ujarnya.

Menurut Nanan, penguatan ideologi Pancasila bukan hanya tugas lembaga negara seperti BPIP, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama seluruh lapisan masyarakat, termasuk pemerintah daerah.

“Baik provinsi, kabupaten/ kota, semuanya memiliki tanggung jawab dalam pembinaan ideologi Pancasila," ujar Nanan.

BACA JUGA:PHL Prabumulih Terancam Dirumahkan Setelah Gagal PPPK, Ratusan Honorer R2 dan R3 Hadapi Ketidakpastian Nasib

BACA JUGA:Rapat Paripurna DPRD Kota Prabumulih, Walikota Sampaikan Nota Pengantar LPj APBD 2024

Ini juga tambah Nanan, menjadi bagian dari komitmen pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran untuk memperkokoh fondasi ideologi bangsa,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Pengkajian Implementasi BPIP Irene Camelyn Sinaga,  menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi erat antara BPIP dan Komisi XIII DPR RI dalam rangka menguatkan kembali memori kolektif masyarakat terkait pentingnya Pancasila.

“Pasca Reformasi 1998, pendidikan moral Pancasila sempat hilang dari ruang pendidikan formal. Baru pada 2022 lalu, Pancasila kembali ditetapkan sebagai pelajaran wajib. Kegiatan ini untuk mengingatkan bahwa Pancasila adalah hasil dari struktur sosial bangsa kita, yang digali dari nilai-nilai luhur budaya Indonesia,” ungkapnya.

Kategori :