Setelah peristiwa berdarah itu, Jamiat segera dilarikan warga ke RSUD Kayuagung, namun nyawanya tidak tertolong.
Korban mengalami luka tusuk yang cukup dalam di bagian perut dan dada, menyebabkan kehilangan banyak darah dan meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Sementara pelaku Irfan, menurut informasi dari pihak Polres OKI, juga mengalami luka di bagian leher, yang diduga akibat perlawanan dari korban atau usaha bunuh diri setelah insiden.
“Benar, pelaku sudah berhasil kami amankan dan saat ini tengah dalam perawatan karena mengalami luka di bagian leher,” jelas Kapolres OKI, AKBP Eko Rubiyanto, saat dikonfirmasi Sabtu malam.
Meski terluka, pelaku dalam kondisi stabil dan tetap dijaga ketat oleh petugas kepolisian. Setelah kondisinya membaik, Irfan akan langsung diperiksa secara intensif terkait dugaan pembunuhan terhadap korban Jamiat.
Pantauan wartawan PALPOS.ID di RSUD Kayuagung, suasana tampak haru dan menegangkan. Pihak keluarga korban terlihat sangat terpukul dan masih menangis histeris.
Beberapa kerabat bahkan terlihat sibuk menghubungi anggota keluarga lainnya untuk menyampaikan kabar duka.
Tidak banyak keterangan yang bisa diperoleh dari pihak keluarga korban karena masih dalam keadaan sangat berduka. Namun, dari informasi yang dihimpun, jenazah Jamiat akan dimakamkan pada Minggu (6/7/2025) pukul 08.00 WIB di pemakaman umum Kayuagung.
“Rencana dimakamkan besok pagi. Kami semua masih tidak percaya kejadian ini bisa terjadi,” ucap salah satu kerabat korban singkat sebelum masuk ke ruang jenazah.
Sementara itu, sepeda motor milik pelaku Irfan masih berada di lokasi kejadian saat petugas datang ke tempat kejadian perkara (TKP).
Kendaraan tersebut kemudian diamankan oleh anggota Satreskrim Polres OKI sebagai bagian dari barang bukti yang akan disita untuk kebutuhan penyelidikan.
Situasi di lokasi kejadian sendiri sudah kembali kondusif menjelang sore.
Meski begitu, suasana masih diliputi ketegangan dan rasa tidak percaya dari warga atas insiden berdarah yang merenggut nyawa sesama warga setempat.
Camat Kayuagung, Solahudin, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, mengaku belum mendapatkan laporan resmi atas kejadian tersebut. Ia berjanji akan segera berkoordinasi dengan Lurah Kedaton dan pihak kepolisian untuk mencari tahu penyebab perkelahian.
“Saya baru tahu kabar ini dari media. Nanti akan saya cari tahu permasalahannya lebih dalam lagi,” ujar Solahudin singkat.
Hingga berita ini diturunkan, Satreskrim Polres OKI masih melakukan penyelidikan intensif, termasuk dengan mengumpulkan bukti dan meminta keterangan sejumlah saksi mata yang berada di sekitar lokasi kejadian.