Dari Truntung hingga Futura: Jejak Panjang Suzuki Carry Minivan di Indonesia !

Kamis 03 Jul 2025 - 13:46 WIB
Reporter : Echi
Editor : Maryati

Berbeda dengan ST10, ST20 pakai mesin 2-tak 3-silinder 550 cc, dilengkapi karburator, platina, water-cooled face, dan transmisi manual 4-speed.

Berdaya 33 PS dan torsi 52 Nm, dengan bobot hanya 650 kg, ia ringan, gesit, dan ikonik—hingga mendapat julukan Truntung karena suara mesinnya yang khas.

Pickup ini hanya mampu mengangkut 350 kg, tetapi cukup populer hingga hadir versi minibus hasil karoseri (Adiputro, Liling Putra).

BACA JUGA:Suzuki Alto 800 Bikin Heboh: Mobil Kecil Serbaguna yang Tangguh dan Iritnya Keterlaluan, Harga Rp100 Jutaan !

BACA JUGA:Fitur Melimpah di Harga Minimalis: Suzuki Liana Tawarkan Sensasi Berkendara Berbeda !

Varian minibus memakai bodi tambahan, pintu samping geser, dan bangku penumpang—memperluas fungsi Truntung sebagai mobil serba guna.

3. Panggung Era Carry 1000/ST100 (1983–2006)

Di tahun 1983, giliran Suzuki Carry ST100 (alias Carry 1000) menggantikan ST20. 3 varian—pickup, van, dan minibus—langsung melejit.

Mesin F10A (4-silinder 970 cc) mampu 44 PS dan torsi 75 Nm, sangat andal dan irit.

Popularitasnya luar biasa: tak pernah berganti wajah secara drastis selama dua dekade—berakhir produksi 2006, bahkan OP custom hingga 2009.

Mesin F10A bukan hanya bandel tetapi suku cadangnya mudah didapatkan di Indonesia—dipasang di Forsa, Katana, Karimun—menjadikan Carry 1000 pilihan ekonomis jangka panjang.

Istilah Carry Bagong muncul untuk ST100 facelift lampu trapezium tahun 1986, kemudian lampu kotak dan emblem Carry Extra tahun 1988.

Versi pickup sempat dilengkapi aksesoris spion besar—detil kecil namun ikonik.

4. Personal Van (PV) dan Siap Angkut 9 Penumpang

Awal 2000-an, Suzuki juga menjual ST100 dalam bentuk Personal Van (PV) 1.0.

Dengan bodi minibus karoseri, dilengkapi jendela geser dan pintu belakang model 3/4, moda angkutan ini cocok bagi keluarga dan usaha kecil.

Kategori :