Save Mode: mesin bensin dominan, baterai disimpan
Kebebasan ini memberikan kontrol penuh kepada pengemudi sekaligus memastikan konsumsi BBM tetap minimum.
5. Aerodinamika dan Bobot yang Dioptimalkan
Meski tergolong SUV besar, Mazda CX-80 punya koefisien drag (Cd) rendah berkat desain aerodinamis khas Mazda.
Garis bodi halus dan desain gril depan yang ramping turut membantu menurunkan hambatan udara, sehingga konsumsi energi, baik dari motor listrik maupun bensin, menjadi lebih efisien.
Material rangka juga menggunakan kombinasi baja ringan dan alumunium, menjadikan bobot CX-80 tidak seberat SUV besar pada umumnya.
Bobot yang lebih ringan = kerja mesin lebih ringan = konsumsi energi lebih hemat.
6. Mode Berkendara yang Responsif dan Adaptif
Mazda CX-80 PHEV menawarkan beberapa mode berkendara seperti Normal, Sport, Off-road, dan EV Mode.
Masing-masing dirancang untuk menyesuaikan penggunaan tenaga agar lebih optimal.
Di Normal Mode, mobil mengutamakan kenyamanan dan efisiensi.
Dalam EV Mode, hanya motor listrik yang aktif untuk perjalanan pendek atau dalam kota.
Saat digunakan dalam Sport Mode, kombinasi mesin bensin dan motor listrik menghasilkan tenaga penuh (323 hp), tapi tetap dengan manajemen efisiensi yang cerdas.
Jadi, meskipun performanya buas saat dibutuhkan, mobil ini tetap tahu kapan harus “hemat tenaga”.
7. Konsumsi BBM Gabungan yang Menakjubkan
Mazda mengklaim CX-80 PHEV mampu mencatat konsumsi bahan bakar gabungan hingga 1,5 liter/100 km (atau sekitar 66 km/liter jika dikonversi) menurut standar WLTP.