Sama seperti Roekiah yang tidak diperbolehkan untuk bermusik, Louise juga sempat mendapatkan pertentangan dari orang tuanya untuk menggeluti musik.
BACA JUGA:Zulfa Maharani Khawatir Kenakan Pakaian Pengantin Istri Glenn Fredly
BACA JUGA:Indra Bekti dan Aldilla Jelita Rujuk Setelah Masa Perceraian
“Roekiah kemudian bersikeras, dan aku pun waktu itu bilang ke orang tua bahwa aku mau tampil. Roekiah itu tahu apa yang dia mau, makanya dia dari awal 'batu'. Dia benar-benar tahu bahwa hidupnya di atas panggung. Dia bersikeras untuk mengejar apa yang dia mau, dan aku pun serta teman-teman seniman yang lain pasti seperti itu,” terang Louise menambahkan.
Dari pertunjukan kali ini, Louise berharap generasi muda saat ini dapat menghargai dan meluangkan waktu untuk mempelajari sekaligus mengangkat kembali peran para seniman masa lalu.
“Kita ada di sini karena seniman-seniman yang sebelumnya. Jadi, berikanlah waktu sebentar untuk seniman-seniman yang pernah berjuang pada masa penjajahan. Kita sudah tidak dijajah. Mari angkat kembali seniman-seniman yang berperan besar untuk karya kita sekarang ini. Viral-kan juga seniman-seniman dan para pejuang yang dulu,” kata Louise menutup penjelasan.
Roekiah merupakan perempuan pertama di Indonesia yang berhasil meraih kesuksesan di dunia musik dan perfilman.
Dia memulai karier sejak kecil di bidang tarik suara dan sandiwara dengan mengikuti pementasan-pementasan milik sang orangtua.
Dia pernah bergabung di “Opera Palestina di Batavia”, hingga akhirnya bernyanyi bersama orkes Lief Java: sebuah orkes yang terkenal di Batavia pada masa itu yang tak lain adalah tempat bagi Ismail Marzuki memulai karier bermusik.
Dikenal dengan suaranya yang lembut dan penuh penghayatan, Roekiah menjadi bintang panggung yang dicintai masyarakat saat itu. Tahun 1937 menjadi awal dari kesuksesan dirinya di dunia film.
Nama dan wajah Roekiah semakin dikenal masyarakat ketika dirinya mendapatkan peran utama di film “Terang Boelan” yang amat sukses. (ant)