Namun, krisis ekonomi global pada 2008-2009 menghantam pasar otomotif, dan penjualan FJ menyusut drastis hingga di bawah 12.000 unit pada 2009.
Meskipun begitu, Toyota tetap mempertahankan model ini hingga 2014 di Amerika.
Kondisi pasar dan tren konsumen yang mulai bergeser ke SUV kompak dan crossover mendorong Toyota menghentikan produksi di Amerika Utara.
Meski demikian, permintaan tetap tinggi di wilayah seperti Timur Tengah dan Jepang, di mana produksi dilanjutkan secara terbatas hingga akhirnya dihentikan sepenuhnya pada 2022.
Ada beberapa alasan mengapa FJ Cruiser mengalami lonjakan nilai yang signifikan:
1. Produksi Satu Generasi
Tidak seperti SUV Toyota lainnya seperti 4Runner atau Highlander, FJ hanya diproduksi selama satu generasi, menciptakan kelangkaan alami.
2. Desain Ikonik dan Tak Lekang Waktu
Gaya retro-modern dengan ciri khas visual yang kuat membuat FJ langsung dikenali dan dihargai secara estetika.
3. Warisan Toyota Land Cruiser FJ40
Nama FJ memiliki nilai historis tinggi, dan koneksi langsung ke FJ40 memperkuat aura kolektibilitasnya.
4. Kemampuan Off-Road Nyata
Tidak seperti SUV bergaya retro yang hanya memprioritaskan tampilan, FJ punya performa medan berat yang sangat mumpuni.
5. Reputasi Ketahanan Toyota
Keandalan mekanis FJ—meskipun dengan usia lebih dari satu dekade—membuatnya tetap dipercaya dan dihargai.
Menariknya, FJ Cruiser dinikmati lintas generasi: