Sementara kedelai biji kering impor mengalami kenaikan menjadi Rp10.861 per kg dari sebelumnya Rp10.809.
Harga tepung terigu curah turun dari Rp9.774 menjadi Rp9.733 per kg, dan tepung terigu kemasan mengalami koreksi lebih besar dari Rp12.942 menjadi Rp12.731 per kg.
Untuk kategori hasil laut, harga ikan kembung naik dari Rp40.397 menjadi Rp40.965 per kg, sementara ikan tongkol turun tipis menjadi Rp33.685 per kg. Harga ikan bandeng juga melemah dari Rp34.289 menjadi Rp33.561 per kg.
Pergerakan harga ikan ini cenderung mengikuti pola musiman dan kondisi cuaca di wilayah tangkap, di mana gelombang tinggi bisa menyebabkan berkurangnya pasokan ke pasar tradisional.
Harga gula konsumsi tercatat menurun dari Rp18.439 menjadi Rp18.419 per kg, sedangkan garam konsumsi turun tipis dari Rp11.587 menjadi Rp11.531 per kg.
Meskipun perubahannya kecil, kestabilan harga dua komoditas ini menjadi penanda bahwa distribusi logistik dan produksi dalam negeri berjalan relatif baik untuk kategori bahan kebutuhan dasar.
Dari data di atas, terlihat bahwa harga pangan nasional per 8 Juni 2025 masih menunjukkan dinamika yang rentan terhadap gejolak kecil, baik dari sisi pasokan maupun permintaan.
Pemerintah melalui Bapanas terus melakukan pemantauan dan intervensi untuk menjaga kestabilan harga, terutama bagi komoditas utama seperti beras, daging, minyak, dan cabai.
Konsumen disarankan tetap bijak dalam berbelanja dan memantau harga secara berkala.
Di sisi lain, pelaku usaha distribusi dan produksi pangan diminta menjaga keseimbangan stok agar harga tetap terkendali di tengah tantangan distribusi dan cuaca yang belum menentu.