Sementara itu, Gicquel/Delphine menjadi harapan Eropa untuk mencuri gelar di sektor yang selama ini dikuasai Asia.
Laga kedua adalah final impian antara An Se Young (Korea Selatan) dan Wang Zhi Yi (China).
Keduanya merupakan unggulan satu dan dua, serta sudah berkali-kali bertemu di berbagai ajang.
An Se Young dikenal dengan gaya bermain bertahan dan ulet, sementara Wang memiliki keunggulan dalam pukulan-pukulan tajam dan netting presisi.
Partai ini diprediksi berlangsung sengit dan bisa berakhir rubber game.
Laga ketiga akan menampilkan ganda putri China, Liu Sheng Shu/Tan Ning, menghadapi pasangan Malaysia Pearly Tan/Thinaah Muralitharan.
Pearly/Thinaah mencetak sejarah dengan mencapai final Super 1000 pertama mereka tahun ini.
Namun, tantangan besar menanti, sebab Liu/Tan dikenal memiliki smash keras dan rotasi yang baik.
Sebelum partai pamungkas, laga keempat akan mempertemukan dua pemain senior, Anders Antonsen (Denmark) melawan Chou Tien Chen (Chinese Taipei).
Keduanya sudah lebih dari satu dekade malang melintang di turnamen elite.
Antonsen mengandalkan taktik dan kontrol rally, sementara Chou dikenal dengan stamina luar biasa dan drive keras.
Pertemuan mereka dipastikan akan menghadirkan drama di lapangan.
Final Indonesia Open 2025 masih digelar di Istora Senayan, arena ikonik yang dikenal dengan atmosfer meriah dan dukungan fanatik dari para pecinta bulu tangkis Tanah Air.
Tiket final sudah ludes terjual sejak Jumat malam, dan banyak penonton rela antre sejak pagi demi bisa menyaksikan perjuangan Sabar/Reza secara langsung.
“Atmosfer Istora selalu luar biasa. Semoga dukungan penonton bisa memberi semangat tambahan untuk Sabar/Reza,” kata mantan pemain nasional Hendra Setiawan yang hadir sebagai komentator.
Jadwal Final Indonesia Open 2025 (8 Juni 2025):