Laporan awal menyebutkan akan ada opsi mesin bensin tradisional, hibrida, dan kemungkinan versi listrik murni di masa depan.
Namun laporan terbaru menyebutkan bahwa versi hibrida mungkin batal dikembangkan, meskipun informasi ini masih belum dapat dipastikan sepenuhnya.
Salah satu mesin yang paling memungkinkan digunakan adalah mesin 2.7 liter 2TR-FE, mesin bensin empat silinder yang juga digunakan pada Hilux Champ dan Land Cruiser Prado versi Jepang.
Mesin ini mampu menghasilkan tenaga hingga 161 hp dan torsi 246 Nm, cukup untuk kelas SUV kompak.
Namun, untuk pasar seperti Amerika Utara yang menuntut performa lebih, Toyota kemungkinan akan menyiapkan varian bermesin lebih besar atau versi hibrida bertenaga tinggi.
Sebagai pembanding, Ford Bronco Sport—kompetitor potensial FJ—menggunakan mesin 1.5L turbo 181 hp dan 2.0L turbo 245 hp.
Toyota juga memiliki opsi mesin lain seperti:
2.0L 169 hp milik Corolla Cross,
2.5L 203 hp milik RAV4, serta
2.0L hybrid 194-220 hp dari Prius terbaru.
Dengan banyaknya mesin yang tersedia dalam lini produk Toyota, tidak sulit bagi pabrikan asal Jepang ini untuk menyesuaikan spesifikasi mesin berdasarkan permintaan dan regulasi tiap wilayah.
Toyota Land Cruiser FJ 2026 menjadi salah satu SUV paling dinantikan di dunia.
Kombinasi antara desain kompak, ketangguhan rangka tangga, dan harga yang lebih terjangkau menjadikannya kandidat kuat sebagai SUV favorit masa depan.
Meski perilisannya mundur ke awal 2026, ekspektasi terhadap kendaraan ini justru semakin meningkat.
Dengan hadirnya FJ, Toyota tampaknya ingin menghidupkan kembali semangat petualang khas Land Cruiser dalam wujud yang lebih fleksibel dan sesuai kebutuhan pasar modern.
Apakah mobil ini akan menjadi suksesor spiritual dari Toyota FJ Cruiser?