DST menggunakan penggerak roda depan (FWD), dengan kemungkinan transmisi CVT atau otomatis 6-percepatan.
Format ini diyakini cukup untuk kebutuhan urban dan suburban di Indonesia, sekaligus menjaga konsumsi bahan bakar tetap ekonomis.
Satu hal yang menarik, DST hadir dengan lima mode berkendara, serupa seperti Mitsubishi Xforce.
Mulai dari Normal, Wet (untuk jalanan basah/tergenang), Tarmac (aspal berkelok), Mud, hingga Sand (berpasir).
Hal ini menunjang fleksibilitas mobil dalam menghadapi berbagai kondisi jalan di Indonesia, termasuk saat musim hujan atau berkendara ke daerah wisata.
Fitur Active Yaw Control (AYC) juga akan tetap dipertahankan pada model ini.
Teknologi ini memungkinkan mobil mempertahankan traksi dan stabilitas optimal saat melintasi tikungan atau permukaan jalan yang licin.
Dari sisi keamanan, Mitsubishi DST 2025 berpotensi besar membawa fitur canggih Advanced Driver Assistance Systems (ADAS), yang dikemas dalam nama Diamond Sense.
Sistem ini melibatkan integrasi antara radar, kamera, dan sensor ultrasonik, memberikan proteksi aktif bagi pengemudi dan penumpang.
Diamond Sense terdiri dari fitur-fitur seperti:
Adaptive Cruise Control (ACC)
Forward Collision Mitigation (FCM)
Blind Spot Warning (BSW)
Rear Cross Traffic Alert (RCTA)
Lead Car Departure Notification (LCDN)
Automatic High Beam (AHB)