1. Obat Asma dan Demam
Beberapa negara menggunakan kulit batang pohon kapuk sebagai obat demam dan penenang gejala asma.
Ini menunjukkan potensi farmakologis tanaman ini sebagai tanaman obat.
2. Mengatasi Diare, Sembelit, dan Luka
Dalam pengobatan tradisional, kapuk juga digunakan sebagai diuretik, pencahar, dan obat diare.
Rebusan bunga digunakan untuk meredakan sembelit, sedangkan infus daun bisa menjadi obat batuk, suara serak, hingga infeksi saluran pernapasan atas.
Luka dan jari bengkak juga bisa diobati dengan kapuk, serta rebusan akarnya sering digunakan untuk mengatasi disentri kronis.
3. Antioksidan dan Antidiabetes
Penelitian klinis menunjukkan bahwa kulit batang pohon kapuk mengandung senyawa antioksidan, sementara ekstrak akarnya memiliki potensi antidiabetes.
Hal ini membuka peluang besar bagi pengembangan obat herbal berbasis pohon kapuk.
4. Bebas Bahan Kimia dan Tidak Beracun
Kapuk tumbuh liar tanpa memerlukan pupuk atau pestisida, sehingga serat kapuk dapat langsung digunakan tanpa proses kimia tambahan.
Ini menjadikannya bahan 100% alami dan bebas racun, sangat cocok bagi konsumen yang peduli kesehatan.
5. Hypoallergenic dan Antimikroba
Serat kapuk bersifat hypoallergenic, yang berarti tahan terhadap tungau debu, jamur, dan bakteri.
Karena sifatnya yang tidak menyerap kelembapan, kapuk tidak menjadi tempat berkembang biaknya mikroorganisme penyebab alergi.