Selain itu, nuansa klasiknya justru menjadi daya tarik tersendiri bagi penggemar mobil lawas.
Dari segi performa dan mesin, tidak ada perbedaan besar antara tipe DX dan GX.
Keduanya menggunakan mesin F10A 1.0L 4-silinder SOHC, yang terkenal tangguh untuk ukuran jip ringan.
Mesin ini tidak terlalu bertenaga dalam hal kecepatan, tetapi sangat andal untuk medan-medan menantang seperti jalanan berbatu, jalur off-road ringan, dan area pedesaan.
Daya tahan mesin F10A juga menjadi salah satu alasan mengapa banyak penggemar mobil klasik masih mencari Katana hingga saat ini.
Selain mudah dalam hal perawatan, suku cadangnya juga relatif tersedia di pasaran karena platform yang digunakan juga mirip dengan Suzuki Jimny generasi awal.
Memilih antara Katana GX dan DX tentu tergantung pada kebutuhan dan preferensi pribadi. Berikut adalah perbandingan ringkas yang bisa dijadikan pertimbangan:
Jika Anda mencari kendaraan nostalgia untuk dikoleksi atau dimodifikasi sebagai jip retro off-road, tipe DX bisa menjadi pilihan menarik.
Sementara bagi Anda yang lebih mengutamakan kenyamanan berkendara untuk kebutuhan mobil harian, maka tipe GX akan lebih ideal.
Saat ini, harga pasaran Suzuki Katana Gen 3 cukup variatif tergantung kondisi kendaraan, tahun produksi, dan kelengkapan dokumen. Di pasar mobil bekas:
Katana GX dengan kondisi baik dan orisinal bisa dihargai antara Rp 65 juta – Rp 90 juta.
Sementara Katana DX umumnya berada di kisaran Rp 50 juta – Rp 75 juta, tergantung kelengkapan dan kondisi bodi serta mesin.
Nilai jual ini menunjukkan bahwa Suzuki Katana masih memiliki pasar tersendiri, bahkan tidak sedikit kolektor yang rela melakukan restorasi besar-besaran untuk mengembalikan mobil ini ke kondisi semula.
Suzuki Katana Gen 3 tetap menjadi pilihan menarik di tengah maraknya mobil modern yang serba digital dan otomatis.
Karakter sederhana, tangguh, dan desain retro membuat mobil ini tetap dicari hingga kini.
Apakah Anda penggemar mobil klasik yang mencari sensasi berkendara penuh nostalgia?